REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 38 perusahaaan siap masuk pasar modal melalui skema penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun ini. Salah satu dari perusahaan tersebut merupakan afiliasi BUMN.
BEI mengharapkan semakin banyak BUMN yang mencatatkan sahamnya di BEI. "Diharapkan tahun ini akan bertambah lagi perusahaan BUMN yang sahamnya tercatat di BEI," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna dikutip Ahad (22/5).
Nyoman menyambut baik perusahaan-perusahaan yang akan melakukan IPO, termasuk perusahaan BUMN dan afiliasinya. BEI bersama OJK mendukung para pengusaha untuk dapat memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai sarana memperoleh pendanaan.
Dengan masuknya perusahaan-perusahaan tersebut ke pasar modal, Nyoman berharap dapat meningkatkan citra perusahaan dan profesionalisme, meningkatkan kinerja perusahaan, meraih insentif pajak, dan juga mempercepat implementasi Good Corporate Governance (GCG).
Terkait dengan nama calon Perusahaan Tercatat, Nyoman mengungkapkan, BEI belum dapat menyampaikan sampai dengan calon Perusahaan Tercatat tersebut mendapatkan ijin publikasi dari OJK.
Berdasarkan data yang ada, pada 2021 lalu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) telah mencatatkan sahamnya di BEI. Sedangkan pada 2022, saham PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) juga sudah tercatat di BEI.
Beberapa perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN juga telah menemui BEI untuk berdiskusi dan mempersiapkan rencana IPO dalam waktu dekat. "Diharapkan perusahaan-perusahaan BUMN tersebut dapat menciptakan pasar modal Indonesia semakin semarak," kata Nyoman.