Ahad 22 May 2022 17:02 WIB

Polisi Deteksi Keberadaan Sopir Kecelakaan Bus di Ciamis

Sopir langsung meninggalkan TKP sesaat usai peristiwa kecelakaan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
 Polisi dibantu warga mengevakuasi kendaraan rusak akibat kecelakaan di Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Ahad (22/5/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji
Polisi dibantu warga mengevakuasi kendaraan rusak akibat kecelakaan di Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Ahad (22/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Aparat kepolisian masih berusaha mencari keberadaan sopir bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, pada Sabtu (21/5/2022). Sebab, hingga saat ini keberadaan sopir masih belum diketahui.

Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan perisahaan bus pariwisata untuk mencari tahu keberadaan sopir. Pihak perusahaan menjamin akan membawa sopir bus pariwisata itu ke Polres Ciamis.

 

"Kami juga sudah mendeteksi keberadaan sopir," kata dia di tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan, Ahad (22/5/2022).

 

Berdasarkan keterangan pihak perusahaan, sopir langsung meninggalkan TKP sesaat usai peristiwa kecelakaan. Sebab, sopir mengaku takut akan dihajar oleh massa.

 

"Kami belum bisa menyiimpulkan dia kabur atau takut dimassa. Namun yang jelas, sudah jaminan perusahaan untuk mendatangkan sopir," kata dia.

 

Ihwal penyebab kecelakaan, Tony mengatakan, peristiwa itu diduga dikarekakan rem bus tak berfungsi. Namun, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab utama kecelakaan. Dugaan awal itu akan dipadukan dengan hasil pemeriksaan dari saksi dan bukti yang ditemukan di TKP.

 

"Terkait kelalaian, nanti akan melalui proses penyelidikan. Kami mohon waktu," kata dia.

 

Berdasarkan data awal Polres Ciamis, kecelakaan bus pariwisata itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan 24 orang luka-luka. Namun, seorang korban luka yang sedang dirujuk ke RSUD Ciamis meninggal dunia. Alhasil, total korban meninggal menjadi empat orang.

 

Sementara itu, dari total puluhan orang yang luka, sebanyak delapan orang dipersilakan langsung pulang karena tak mengalami luka serius. "Jadi total korban luka 15 orang. Saat ini hanya tersisa dua orang yang masih dirawat di RSUD Ciamis," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement