Ahad 22 May 2022 20:48 WIB

BNPB Berduka atas Meninggalnya Achmad Yurianto

Achmad Yurianto meninggal karena sakit.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Anggota TNI dari Yonkes 2/Divif 2 Kostrad bersiap melakukan upacara pemakaman jenazah almarhum Achmad Yurianto untuk dimakamkan di pemakaman umum Dadaprejo, Batu, Jawa Timur, Ahad (22/5/2022). Mantan juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 tersebut meninggal di usia 60 tahun pada Sabtu (21/5) pukul 18.58 WIB setelah berjuang melawan penyakit kanker usus.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Anggota TNI dari Yonkes 2/Divif 2 Kostrad bersiap melakukan upacara pemakaman jenazah almarhum Achmad Yurianto untuk dimakamkan di pemakaman umum Dadaprejo, Batu, Jawa Timur, Ahad (22/5/2022). Mantan juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 tersebut meninggal di usia 60 tahun pada Sabtu (21/5) pukul 18.58 WIB setelah berjuang melawan penyakit kanker usus.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan belasungkawa dan turut berduka atas meninggalnya Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC-19) Achmad Yurianto. 

BNPB memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Achmad Yurianto atas sumbangsih dalam memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat mengenai Covid-19. 

Baca Juga

"Masyarakat Indonesia kehilangan sosok yang sempat secara rutin menyampaikan informasi perkembangan Covid-19 di Indonesia," kata Suharyanto dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Ahad (22/5/2022). 

Suharyanto juga mengapresiasi pria yang akrab disapa pak Yuri itu karena selalu memberikan masukan dan aksi dalam penanggulangan bencana, khususnya saat masih bertugas sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan. Ia menyampaikan terima kasih atas kontribusi pak Yuri semasa hidup. 

Diketahui, Achmad Yurianto ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 pada periode Maret hingga Juli 2020.

Achmad Yurianto pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kementerian Kesehatan  (2020) sebelum menjabat sebagai Staf ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi (2020-2022). Sosok dengan latar belakang sebagai seorang dokter militer ini meninggal di usia 60 tahun karena sakit. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement