Senin 23 May 2022 00:05 WIB

Saudi Larang Warganya Kunjungi 16 Negara, Termasuk Indonesia

Saudi larang warga bepergian untuk mencegah penyebaran Covid-19

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Warga Arab Saudi di bandara.
Foto: Arab News/Basher Saleh
Warga Arab Saudi di bandara.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi mengumumkan larangan bepergian bagi warganya ke 16 negara. Dilansir Gulf Today, Ahad (22/5/2022), hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Direktorat Jenderal Paspor Saudi mengatakan 16 negara di mana warga negara Saudi telah dilarang untuk bepergian salah satunya adalah Indonesia. Ke-15 negara lainnya ialah Lebanon, Suriah, Turki, Iran, Afghanistan, India, Yaman, Somalia, Ethiopia, Republik Demokratik Kongo, Libya, Vietnam, Armenia, Rusia, dan Venezuela.

Direktorat juga menjelaskan, sisa masa berlaku paspor harus lebih dari 3 bulan untuk dapat bepergian ke negara-negara Arab, dan lebih dari 6 bulan untuk negara lain. Artinya, sisa masa berlaku kartu identitas nasional harus lebih dari 3 bulan, ketika bepergian ke negara-negara Teluk.

Baca juga : Polda Metro Siapkan Lima Gerai SIM Keliling pada Senin 23 Mei 2022

Pada pekan pertama Mei ini, pemerintah Saudi melaporkan tidak ada kematian yang berkaitan dengan Covid-19. Menurut statistik terbaru Kementerian Kesehatan pada hari yang sama, otoritas terkait mencatat 102 kasus yang dikonfirmasi dan 113 pemulihan.

Otoritas kesehatan Saudi sejauh ini telah mencatat lebih dari 754.340 infeksi Covid-19 dan 9.093 kematian sejak pandemi merebak di negara itu pada Maret 2020, setelah seorang warga tiba dari Iran melalui Bahrain.

Kemudian pada Sabtu (21/5/2022, Kementerian Kesehatan Saudi mencatat 411 kasus Covid-19, sehingga total kasus yang dikonfirmasi menjadi 762.575. Angka kesembuhan mencapai 474, sehingga total kasus sembuh menjadi 746.999 (97 persen dari total kasus COVID-19).

Di sisi lain, Beijing melaporkan 63 infeksi baru Covid-19 yang ditularkan di dalam negeri selama 24 jam hingga pukul 3 sore waktu setempat pada hari Sabtu. Hal ini telah disampaikan oleh seorang pejabat pengendalian penyakit di ibu kota China.

Liu Xiaofeng, wakil direktur di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing, dalam konferensi pers menyatakan, dari kasus infeksi tersebut, 56 ditemukan di daerah yang dikendalikan dan tujuh selama tes skrining masyarakat. Tercatat 1.399 kasus infeksi Covid-19 sejak 22 April.

Baca juga : Asuransi Perjalanan Covid Turki, Syarat Masuk Turki 2022, dan Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement