Senin 23 May 2022 13:41 WIB

Bantah Istana Terlibat Pendirian Koalisi Baru, Ini Kata Ngabalin

Pendirian koalisi baru itu merupakan kewenangan partai politik. 

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membantah dugaan keterlibatan Istana dalam pembentukan koalisi baru Partai Golkar, PAN, dan PPP menjelang pemilu 2024. Dia menegaskan, saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berkonsentrasi penuh bekerja membenahi berbagai masalah yang hingga kini masih belum selesai, terutama pandemi Covid-19 dan juga penyelesaian program strategis nasional.  

“Tidak ada, yang pasti sekarang Presiden punya konsentrasi full terhadap pembenahan terkait dengan masalah-masalah yang belum selesai terutama pandemi Covid-19, kemudian agenda-agenda strategis nasional untuk sisa waktu yang ada,” ujar Ngabalin di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (23/5).

Terkait pendirian koalisi baru tersebut, Ngabalin pun menyebut hal itu kewenangan partai politik. “Bahwa ketua-ketua umum partai kemudian memainkan peran-peran dengan cara dan teknis yang mereka lakukan, it's okay, itu partai politik punya kewenangan,” kata dia.

Sebelumnya, pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu yakni Partai Golkar, PAN, dan PPP diduga merupakan hasil intervensi dari Istana. Pengamat politik Hendri Satrio menduga, adanya peran Istana karena ketiga partai tersebut merupakan koalisi pemerintah.

“Apakah ada arahan dari Istana? Karena tiga-tiganya parpol koalisi pemerintah. Nah, apakah itu untuk menyelamatkan tokoh kemudian parpol. Dan itu tadi pertanyaan terbesar ini ada arahan Istana atau tidak,” kata Hendri dalam diskusi ‘Kasak Kusuk Koalisi Partai dan Capres 2024’ pada Sabtu (14/5).  

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement