Senin 23 May 2022 14:31 WIB

Belgia Jadi Negara Pertama yang Terapkan Karantina 21 Hari untuk Penderita Cacar Monyet

Belgia telah mengidentifikasi tiga kasus cacar monyet terkait Darklands Festival.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
 Foto dari mikroskop elektron yang dipasok Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada 2003 memperlihatkan virus monkeypox penyebab cacar monyet. Belgia menerapkan aturan karantina 21 hari untuk penderita cacar monyet.
Foto:

Untuk kasus di Inggris, para ahli menemukan tak ada hubungan yang jelas antara satu kasus dengan kasus lainnya. Akan tetapi, tenaga kesehatan meyakini bahwa sebagian pasien tertular virus monkeypox setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi.

Seperti diketahui, cacar monyet sangat mudah menular lewat kontak dekat, termasuk hubungan seksual. Dr Hopkins menjelaskan, saat ini, kasus cacar monyet tampak lebih banyak dialami oleh pria dengan orientasi seksual gay atau biseksual.

Dr Hopkins menganjurkan orang-orang yang kerap bergonta-ganti pasangan seksual untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala cacar monyet. Cacar monyet umumnya hanya menyebabkan sakit yang relatif ringan.

Hanya saja, dalam beberapa kasus, cacar monyet bisa menjadi fatal. Strain monkeypox yang saat ini beredar menyebabkan kematian pada satu dari 100 orang yang terinfeksi.

Orang yang terinfeksi virus monkeypox biasanya akan mulai mengalami gejala sekitar lima hingga 21 hari setelah terinfeksi. Beberapa gejala cacar monyet awal yang kerap muncul menurut National Health Service (NHS) adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelenjar bengkak, panas dingin, dan rasa lelah. Bintil-bintil merah cacar monyet biasanya baru terlihat sekitar satu hingga lima hari setelah gejala awal muncul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement