Senin 23 May 2022 15:10 WIB

Ngabalin: Arahan Presiden terhadap Relawan Hal yang Biasa

Menurut Ngabalin, pemimpin sukses mengerti siapa yang mampu menggantikannya.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menilai arahan Presiden kepada organisasi relawan Projo sebagai hal biasa dalam dunia politik yang dinamis. Jokowi memberikan arahan agar tidak terburu-buru memutuskan dukungan politik kepada tokoh tertentu.

"Namanya juga politik ya dinamika itu selalu berubah dinamis. Jadi tidak bisa teman-teman kemudian membicarakan sesuatu lebih awal, istilahnya Belanda masih jauh ojo kesusu, jangan terburu-buru, situasi politik itu kan hitungan detik bisa cepat berubah," ujar Ngabalin di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Dia mengatakan, presiden harus memberikan pengarahan seperti itu. Menurut Ngabalin, setiap pemimpin yang sukses dan berhasil mengerti siapa orang yang mampu menggantikannya. 

"Pemimpin yang sukses mengerti siapa orang yang pas, memiliki kapasitas, kapabilitas, kemampuan leadership mengerti tentang pemerintahan, dan mengerti tentang heterogennya bangsa ini," jelasnya.

Dia menekankan presiden memiliki wacana besar tentang bagaimana menyatukan suku bangsa dan agama yang berbeda-beda di Indonesia. "Negeri ini harus damai, negeri ini moderasi beragama harus ada, pokoknya kriteria-kriteria itu tidak lepas dari pikiran dan gagasan besar Presiden Joko Widodo," jelasnya.

Presiden RI Joko Widodo berpesan kepada para organisasi relawan Projo agar tidak tergesa-gesa berbicara politik tentang calon presiden pada Pemilu 2024. "Fokus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dahulu, ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang didukung ada di sini," katanya pada Pembukaan Rakernas V Projo di Magelang, Sabtu (21/5/2022).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement