Senin 23 May 2022 20:50 WIB

Finlandia Klaim Dapat Yakinkan Turki untuk Pantau Teroris PKK

Masalah yang terkait dengan aplikasi NATO Finlandia dapat diselesaikan

Red: Esthi Maharani
Finlandia mengatakan dapat meyakinkan Turki bahwa hubungan kelompok teror PKK di negara itu akan dipantau lebih dekat
Finlandia mengatakan dapat meyakinkan Turki bahwa hubungan kelompok teror PKK di negara itu akan dipantau lebih dekat

REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto pada Ahad (22/5/2022) mengatakan dapat meyakinkan Turki bahwa hubungan kelompok teror PKK di negara itu akan dipantau lebih dekat, lapor media pemerintah.

“Kami tentu dapat memberikan jaminan seperti itu kepada Turki. Karena PKK terdaftar sebagai organisasi teroris di Eropa, penting bagi kami untuk melakukan bagian kami untuk tidak mengizinkan persiapan apa pun bagi aktivitas teroris di tanah Finlandia,” katanya kepada media Yle.

Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan UE – telah bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40 ribu orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.

Haavisto mengatakan, Helsinki dan Ankara dapat menyelesaikan masalah terkait dengan aplikasi NATO Finlandia, tetapi memperkirakan itu mungkin memakan waktu beberapa pekan.

"Beberapa hari lalu saya mengatakan ini setidaknya akan menjadi hitungan hari. Namun untuk berhati-hati, sekarang dapat dikatakan itu akan menjadi hitungan minggu. Saya optimis bahwa masalah akan terpecahkan, tetapi itu mungkin butuh waktu," katanya.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan Presiden Finlandia Sauli Niinistoin melalui telepon pada Sabtu.

Dia mengatakan mengabaikan organisasi teroris yang menimbulkan ancaman bagi sekutu NATO tidak sesuai dengan "semangat persahabatan dan aliansi."

Erdogan mengatakan itu adalah “hak paling dasar” Turki untuk mengharapkan rasa hormat dan dukungan melawan ancaman nyata bagi keamanan nasional dan rakyatnya.

Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Rabu – keputusan yang didorong oleh perang berkelanjutan Rusia di Ukraina, yang dimulai pada bulan Februari.

Namun, Turki anggota senior NATO, telah menyuarakan keberatan atas tawaran keanggotaan, mengkritik negara-negara tersebut karena menoleransi dan bahkan mendukung kelompok teroris.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement