Senin 23 May 2022 18:54 WIB

Pendapatan Jasa Marga Naik 28 Persen Selama Periode Mudik Lebaran 2022

Faktor yang mendorong peningkatan pendapatan adalah jumlah volume lalu lintas di tol.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Kendaraan melintas di jalan tol Solo-Ngawi saat puncak arus balik di wilayah Kartoharjo, Ngawi, Jawa Timur, Ahad (8/5/2022). PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat peningkatan pendapatan tol selama H-7 hingga H+7 Lebaran Idul Fitri 2022.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Kendaraan melintas di jalan tol Solo-Ngawi saat puncak arus balik di wilayah Kartoharjo, Ngawi, Jawa Timur, Ahad (8/5/2022). PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat peningkatan pendapatan tol selama H-7 hingga H+7 Lebaran Idul Fitri 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat peningkatan pendapatan tol selama H-7 hingga H+7 Lebaran Idul Fitri 2022. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan peningkatan pendapatan selama periode tersebut mencapai 28,1 persen dibandingkan dengan periode normal pada November 2021 yang tercatat sebagai rata-rata pendapatan tol tertinggi selama pandemi Covid-19.

“Salah satu faktor yang mendorong peningkatan pendapatan tol tersebut adalah jumlah volume lalu lintas yang mencapai 1,69 juta pada periode arus mudik (H-7 hingga H2) dan 1,78 juta kendaraan pada periode arus balik (H1 hingga H+7),” kata Heru dalam pernyataan tertulisnya, Senin (23/5/2022). 

Baca Juga

Heru menjelaskan angka tersebut merupakan akumulasi lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama. Gerbang tol tersebut yakni GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama arah Trans Jawa dan Bandung, GT Ciawi arah Puncak, serta GT Cikupa arah Merak. 

Dia menambahkan, Jasa Marga mencat pendapatan usaha pada kuartal I 2022 16 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal I 2021. Dwimawan berharap performa tersebut dapat kami pertahankan sampai dengan akhir tahun nanti. 

“Kami optimistis hal ini akan tercapai, seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang semakin pulih dan juga peningkatan volume lalu lintas yang sudah jauh lebih baik,” ujar Heru.

Pada kuartal I 2022, Jasa Marga berhasil mencatatkan Laba Bersih sebesar Rp 392,8 miliar. Angka tersebut naik 142,7 persen atau Rp 231 miliar dibandingkan dengan periode yang sama 2021.

Dwimawan mengungkapkan, peningkatan kinerja kuartal I 2022 merupakan keberhasilan perusahaan dalam menunjukkan komitmen untuk menjaga pertumbuhan kinerja. Perseroan mencatatkan Pendapatan Usaha sebesar Rp 3,2 triliun atau tumbuh 16,0 persen yang merupakan kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp 2,9 triliun atau naik 15,7 persem dan kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp 257,8 miliah atau naik 9,6 persen dari periode yang sama lada tahun sebelumnya. 

“Beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru dan adanya peningkatan mobilisasi masyarakat menjadi katalis positif terhadap kenaikan volume lalu lintas perseroan,” ungkap Dwimawan.

Dwimawan menambahkan pada kuartal I 2022 juga mampu merealisasikan pertumbuhan EBITDA sebesar 12,7 persen atau tercatat sebesar Rp 2,2 triliun dengan EBITDA marhin mencapai 68,1 persen. Hingga kuartal I 2022, Jasa Marga juga menambah jalan tol operasi dengan pengoperasian Jalan Tol Manado-Bitung Ruas Danowudu-Bitung sepanjang 13,42 kilometer. 

“Pengoperasian dari seksi akhir Jalan Tol Manado-Bitung ini melengkapi ruas yang lebih dulu dioperasikan pada September 2020 lalu yaitu Ruas Manado-Danowudu sepanjang 26,35 kilometer,” jelas Dwimawan.

Sebelumnya, Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mencatat realisasi jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek pada mudik Lebaran Idul Fitri 2022 mencapi sekitar 2,15 juta kendaraan. Jumlah tersebut terpantau selama masa angkutan Lebaran 2022 pada 22 April hingga 3 Mei. 

"Angka ini naik tujuh persen dibandingkan angkutan Lebaran 2019 dan naik 23,2 persen dari lalu lintas normal 2021," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi.

Budi menjelaskan puncak arus mudik moda transportasi darat terjadi pada 29 April 2022 sebanyak 226.615 kendataan yang meninggalkan Jabodetabek. Angka tersebut naik delapan persen dibandingkan puncak arus mudik angkutan Lebaran 2019 yang sebanyak 210.249 kendaraan. 

Dia merinci jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek terbanyak melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama dan Kalihurip Utama sebanyak 13.487 kendaraan pada H-3 Lebaran. "Melalui GT Cikampek Utama sebanyak 105.016 kendaraan pada H-3 Lebaran dan melalui GT Kalihurip Utama mencapai 43.942 kendaraan pada H-2 LeBran," tutur Budi. 

Sementara itu kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek dari arah barat yakni GT Cikupa mencapai 55.456 kendaraan pada H-5 Lebaran. Sementara itu dari arah selatan yaitu GT Ciawi yaitu 45.472 kendaraan pada H-2 Lebaran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement