REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Statins adalah kelompok obat yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) dalam darah. Kolesterol LDL yang dijuluki kolesterol jahat dapat menempel di bagian dalam pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko masalah jantung yang serius.
Statin mengurangi produksi kolesterol LDL di dalam hati. Manfaat mengonsumsi statin lebih besar daripada risikonya bagi kebanyakan orang, tapi obat kolesterol tersebut tetap dapat menyebabkan efek samping.
Menurut National Health Service (NHS) Inggris, statin dapat menyebabkan jumlah trombosit darah rendah. Ini dikenal sebagai trombositopenia.
Trombosit adalah sel darah tidak berwarna yang membantu pembekuan darah. Trombosit menghentikan pendarahan dengan menggumpal dan membentuk sumbat pada cedera pembuluh darah.
Trombositopenia bisa ringan dan menyebabkan beberapa tanda atau gejala. Menurut Mayo Clinic, tanda dan gejala trombositopenia antara lain:
- Mudah memar atau berlebihan (purpura)
- Pendarahan superfisial ke dalam kulit yang muncul sebagai ruam bintik-bintik ungu kemerahan (petechiae) biasanya di kaki bagian bawah
- Pendarahan berkepanjangan saat luka,
- Pendarahan dari gusi atau hidung
- Darah dalam urine atau tinja
- Aliran menstruasi yang luar biasa deras
- Kelelahan
- Limpa yang membesar.