Selasa 24 May 2022 06:03 WIB

Agar Anak Terbiasa Shalat tanpa Disuruh Lagi

Orang tua tentu berdosa jika malas mengingatkan anaknya untuk sholat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Membiasakan anak sholat berjamaah di Masjid (Ilustrasi)
Foto: Republika
Membiasakan anak sholat berjamaah di Masjid (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para orang tua tentu tidak boleh mengabaikan aspek pendidikan yang membuat anak mereka terbiasa dan sadar dalam menjalankan perintah-perintah agama. Salah satunya ialah memerintahkan anak untuk melaksanakan sholat fardhu.

Dar al-Ifta Mesir menerima pertanyaan terkait apakah seorang ibu berdosa jika malas mengingatkan anaknya untuk melaksanakan sholat. Anggota Komisi Fatwa Dar al-Ifta Mesir, Syekh Ahmad Mamduh menjelaskan, seorang ibu tentu berdosa jika malas mengingatkan anaknya untuk sholat.

Baca Juga

Rasulullah SAW bersabda, "Perintahkan anak-anakmu untuk melaksanakan sholat ketika mereka berusia tujuh tahun..." (HR Abu Dawud dari Amr bin Syu'aib)

"Maka bila orang tua mengabaikan pembiasaan sholat kepada anaknya, berarti gagal melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepada mereka," kata Syekh Mamduh seperti dilansir Elbalad, Senin (23/5/2022).

Anggota Fatwa Dar al-Ifta lainnya, Syekh Mahmud Syalabi juga memaparkan, ada beberapa hal yang dituntut kepada setiap orang tua supaya anaknya terbiasa melaksanakan sholat fardhu. Pertama, orang tua dituntut menjadi panutan kepada anaknya dalam melaksanakan sholat. Karena itu, sebelum mengingatkan anak untuk sholat, orang tua harus menjadi sosok teladan yang rajin melakukan ibadah sholat.

Berikutnya, orang tua dituntut untuk gigih dan bersabar saat mengingatkan anak untuk sholat. Allah SWT berfirman, "Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa." (QS Taha ayat 132)

Syekh Syalabi menambahkan, mengajarkan anak untuk sholat tentu harus dimulai sejak kecil. Sehingga saat sudah besar nanti, ketika usia 12 tahun, anak sudah terbiasa dalam menjalankan ibadah sholat. Agar anak taat melaksanakan sholat, butuh kesabaran. Orang tua juga harus berdoa agar mereka mereka diberi hidayah.

"Bicaralah ke mereka bahwa sholat adalah tiang agama. Kenalkan orang-orang sholeh ke mereka, sholatlah bersama mereka. Pergi ke masjid bersama mereka. Dan yang terpenting, ketika seorang ibu berdoa meminta kepada Allah SWT agar anaknya diberi hidayah, doa itu terkabul," ujar Syekh Syalabi.

Sumber: https://www.elbalad.news/5286630

Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَاَنْتُمْ حُرُمٌ ۗوَمَنْ قَتَلَهٗ مِنْكُمْ مُّتَعَمِّدًا فَجَزَۤاءٌ مِّثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهٖ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ هَدْيًاۢ بٰلِغَ الْكَعْبَةِ اَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسٰكِيْنَ اَوْ عَدْلُ ذٰلِكَ صِيَامًا لِّيَذُوْقَ وَبَالَ اَمْرِهٖ ۗعَفَا اللّٰهُ عَمَّا سَلَفَ ۗوَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللّٰهُ مِنْهُ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu membunuh hewan buruan, ketika kamu sedang ihram (haji atau umrah). Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan hewan ternak yang sepadan dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai hadyu yang dibawa ke Ka‘bah, atau kafarat (membayar tebusan dengan) memberi makan kepada orang-orang miskin, atau berpuasa, seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, agar dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barangsiapa kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Dan Allah Mahaperkasa, memiliki (kekuasaan untuk) menyiksa.

(QS. Al-Ma'idah ayat 95)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement