REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Restoran Prancis di Jeddah telah memicu kontroversi di Arab Saudi setelah dilaporkan menolak masuknya wanita-wanita berhijab dan pria yang mengenakan pakaian nasional Saudi. Kejadian ini diyakini menjadi yang pertama di Saudi, rumah bagi dua situs paling suci Islam.
Saat itu, seperti dikutip dari laporan Gulf News, Senin (23/5/2022), banyak pengunjung restoran yang tidak tinggal diam. Mereka mengungkapkan kemarahan mereka atas keputusan mengejutkan dari pihak restoran, yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Warganet pun mengecam tindakan restoran dan menandai pihak berwenang di Arab Saudi agar segera mengambil langkah. Restoran Prancis itu dituding tidak menghormati Islam di rumah Islam. Hingga saat ini belum ada tanggapan atau komentar langsung dari restoran atau dari otoritas Saudi.
Kejadian ini bukan pertama kalinya sebuah restoran menolak masuknya wanita berhijab di negara-negara Teluk. Dua bulan lalu, sebuah restoran India terkenal di Bahrain ditutup setelah seorang wanita berhijab diduga dilarang memasuki fasilitas tersebut.
Otoritas Pariwisata dan Pameran Bahrain (BTEA) menyampaikan telah menyelidiki insiden tersebut. Insiden terungkap setelah sebuah video yang memperlihatkan seorang staf yang menghalangi wanita bercadar memasuki fasilitas, itu viral di platform media sosial. Warganet mengekspresikan kemarahan mereka atas perilaku tersebut.
Dalam video, seorang gadis terdengar mengatakan bahwa dia sedang pergi dengan temannya ke restoran tetapi terkejut karena temannya tidak diizinkan masuk karena mengenakan hijab.
Otoritas Bahrain telah meminta semua outlet pariwisata untuk mematuhi peraturan dan menghindari penegakan kebijakan yang melanggar hukum Kerajaan. "Kami menolak semua tindakan yang mendiskriminasi orang, terutama mengenai identitas nasional mereka," kata otoritas itu dalam sebuah pernyataan.