REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit hepatitis akut misterius kini menjadi perbincangan masyarakat karena melanda beberapa negara termasuk Indonesia. Kabid Humas PP PDUI dr. Milka Inkiriwang, MARS PhD menjelaskan, penyebab pasti hepatitis misterius ini masih diteliti namun diharapkan masyarakat tetap menjalankan pola hidup bersih.
Milka mengatakan, hepatitis pada dasarnya merupakan peradangan (infeksi) yang terjadi pada hati (liver). Namun untuk kasus hepatitis akut ini belum diketahui pasti penyebabnya termasuk mekanisme ataupun patofisiologinya. "Penyebab pastinya bisa dikatakan masih hipotesis (dalam investigasi),” ujar Milka di Jakarta, Senin (23/5/2022), dalam siaran persnya.
Menurut WHO, hepatitis akut misterius dapat menyerang anak-anak usia 1 bulan -16 tahun. Meski begitu, penyakit hepatitis akut misterius juga bisa menyerang orang dewasa. “Penyebab hepatitis akut misterius ini bukan ditimbulkan oleh virus penyebab hepatitis A, B, C, D dan E. Peneliti seluruh dunia termasuk Indonesia masih melakukan investigasi penyebab pasti hepatitis akut (misterius) ini,” tambah Milka.
Milka menambahkan, seperti dikutip dari sumber Kemenkes RI dan CDC, hepatitis akut adalah infeksi hati yang memiliki sifat atau durasi perjalanan penyakit sekitar 2 minggu -1 bulan. Ada empat langkah penanganan hepatitis akut yang bisa Anda simak sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
1. Waspada gejala awal seperti mual, muntah, diare, sakit perut, demam ringan.
2. Jika muncul gejala awal, jangan panik.
3. Jangan menunggu gejala lanjutan muncul seperti mata dan kulit menguning agar tidak terlambat penanganan.
4. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.
Penularan hepatitis akut diketahui dapat melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan, oleh karenanya Milka menekankan bila masyarakat harus menjalankan Perilakukan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Seperti halnya mencuci tangan, makan makanan matang dan bersih, serta jangan bergantian alat makan dan minum.
“Karena virus rentan masuk melalui saluran pencernaan, masyarakat harus memperhatikan apa yang dikonsumsi. Pastikan semuanya dalam keadaan bersih. Termasuk jika membeli makanan dan minuman dalam kemasan, sebaiknya pilihlah kemasan yang bersih dan selalu baru. Hindari dulu menggunakan kemasan isi ulang. Hal ini untuk memastikan kemasan tersebut lebih bersih karena selalu baru, bukan kemasan lama yang berpindah-pindah tangan,” tegasnya.
Berkaitan dengan hal tersebut Head of Public Relations and Digital Le Minerale, Yuna Eka Kristina, menjelaskan minuman kemasan Le Minerale galon menggunakan kemasan yang selalu baru. Ini merupakan salah satu upaya menjaga kebersihan galon isi ulang, yang biasa dikonsumsi masyarakat. “Le Minerale memastikan galon yang diterima oleh konsumen adalah galon yang selalu baru, sehingga lebih terjamin higienitasnya,” papar Yuna.
Menghadapi kasus hepatitis akut yang mulai masuk Indonesia, masyarakat diharapkan tidak panik. Paling penting saat ini adalah melakukan tindakan pencegahan dengan menjaga daya tahan tubuh, terapkan hidup sehat dan selalu pilih yang bersih. Jika mengalami gejala awal, segera bawa ke puskesmas atau Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lanjutan.