REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan jasa dan produk teknologi asal Amerika Serikat, PT Diebold Nixdorf Indonesia menargetkan bisa menjual seribu unit mesin ATM pada tahun ini. Hal ini sejalan kondisi ekonomi yang semakin membaik di Indonesia.
Managing Director Diebold Nixdorf Indonesia, Sakti Aji mengatakan selama tiga tahun terakhir atau dalam periode 2019-2021 penjualan mesin ATM Diebold Nixdorf telah tumbuh dua kali lipat, dengan harga jual per unit antara Rp 180 juta hingga Rp 300 juta.
"Tahun ini kami targetkan penjualan khusus mesin ATM bisa tumbuh 20 sampai 30 persen, kira-kira 1.000 mesin ATM," ujarnya dalam keterangan tulis, Senin (23/5/2022).
Menurutnya Diebold Nixdorf tidak hanya menyediakan penjualan mesin ATM saja tetapi tetapi juga menyediakan teknologi dan layanan perangkat lunak lainnya untuk mendukung sistem teknologi keuangan, termasuk industri ritel. Sakti mengklaim saat ini pangsa pasar Diebold Nixdorf di Indonesia sudah mencapai 50 persen.
“Dimana sebagian besar kliennya adalah bank-bank milik BUMN, pemerintah daerah (BPD) hingga bank swasta. Jika bank pemerintah kami sudah punya pasar besar, tahun ini kita akan mencari tender bank-bank swasta dan daerah," katanya.
Untuk lebih mendekati pasar, Diebold Nixdorf Indonesia meresmikan kantor barunya di Jakarta. Hal ini dilakukan seiring dengan perkembangan langkah transformasi digital demi memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan dan berdampak langsung untuk mendorong perkembangan bisnis perusahaan.
"Dalam dua tahun terakhir Diebold Nixdorf Indonesia tak sekedar mampu bertahan dari pandemi, tetapi juga tetap bertumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, kami yakin kantor baru ini akan terus meningkatkan produktivitas dan komitmen kami untuk melayani pasar Indonesia," kata Sakti.
Di samping itu,perusahaan berupaya memperkuat pasar Indonesia dengan menargetkan pertumbuhan pendapatan 20 persen pada tahun ini.