REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Sebanyak 8.000 kepala keluarga (KK) yang tersebar di enam lingkungan Rukun Warga (RW), di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, terdampak banjir rob.
Berbagai penanganan terhadap warga terdampak, terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Termasuk dukungan penanganan dari Satuan Kerja (Satker) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali- Juwana, di kawasan pemukiman warga yang hingga saat ini masih terdampak.
"Khusunya di dua titik yang ditengarai tanggunya mengalami jebol, yakni di kawasan Lamicitra dan ujung wilayah RW 01 Kelurahan Tanjung Mas," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin (23/5/2022) malam.
Untuk penanganan darurat, jelas wali kota, segera dipasang tanggul darurat dari karung berisi pasir guna menahan limpasan air pasang yang malam hari ini terus didistribusikan sebanyak mungkin.
Pemasangan tanggul darurat akan dikebut Senin malam sampai dengan Selasa (24/5/2022) dini hari agar pada saat air laut kembali pasang, tanggul darurat dapat menahan limpasan air.
Sedangkan penanganan untuk warga terdampak sudah disiapkan titik- titik pengungsian meskipun pada umumnya warga tidak menghendaki untuk meninggalkan tempat tinggal mereka.
Maka untuk penanganan malam ini telah didistribusikan sebanyak 3.000 nasi bungkus ke titik- titik pemukiman warga terdampak genangan banjir rob di wilayah Tanjung Mas ini.
Selasa pagi, lanjut Hendrar Prihadi, bersama dengan forkopimda dan juga swasta akan didistribusikan kembali 8.000 nasi bungkus paling tidak sebanyak tiga kali.
Untuk sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Semuanya sudah dikoordinasikan dan tinggal pelaksanaannya. "Mudah- mudahan ini akan dapat membantu warga yang terdampak," jelas wali kota.