REPUBLIKA.CO.ID, BERN – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak melakukan pertemuan dengan pejabat-pejabat Rusia, kecuali Presiden Vladimir Putin. Menurutnya, perang di Ukraina tak dapat berakhir tanpa ada keputusan Putin.
“Saya tidak dapat menerima pertemuan apa pun dengan siapa pun yang datang dari Federasi Rusia dan hanya dalam kasus ketika ada satu masalah di meja; menghentikan perang. Tidak ada alasan lain untuk jenis pertemuan lainnya,” kata Zelensky saat menyampaikan pidato secara virtual dalam acara Forum Ekonomi Dunia yang diselenggarakan di Davos, Swiss, Senin (23/5/2022).
Dia mengungkapkan, saat ini mengatur setiap pembicaraan dengan Rusia menjadi lebih sulit. Menurut Zelensky, hal itu karena adanya bukti tindakan kekerasan Rusia, termasuk pembunuhan, terhadap warga sipil Ukraina di wilayah yang diduduki. Oleh sebab itu, ia menilai, bola untuk menghentikan perang berada di tangan Putin.
“Presiden Federasi Rusia yang memutuskan semuanya. Jika kita berbicara tentang mengakhiri perang ini tanpa dia secara pribadi, keputusan itu tidak dapat diambil,” kata Zelensky.
Sebelumnya Pemerintah Rusia menyatakan, mereka siap melanjutkan pembicaraan dengan Ukraina. "Kami, di pihak kami, siap untuk melanjutkan dialog. Tetapi saya ingin menekankan bahwa bola pembicaraan damai lebih lanjut ada di pengadilan Ukraina. Pembekuan pembicaraan adalah inisiatif sepenuhnya Ukraina," kata asisten presiden Rusia Vladimir Medinsky dalam wawancara dengan stasiun televisi Belarusia, ONT, Ahad (22/5) lalu.
Dia menekankan, Rusia tidak pernah menolak pembicaraan, termasuk di tingkat atas. “(Presiden) Vladimir Putin telah berulang kali menegaskan hal ini. Masalahnya adalah persiapan serius diperlukan untuk pertemuan tingkat tinggi, pertemuan antara presiden,” ujar Medinsky.
Menurutnya, dokumen harus dirancang untuk pertemuan semacam itu. “Kepala negara harus bertemu untuk mencapai kesepakatan akhir dan menandatangani dokumen, tapi tidak untuk berfoto,” ucapnya.
Medinsky mengungkapkan, sebulan lalu Rusia menyodorkan rancangan perjanjian kepada Ukraina dan sejumlah posisi utamanya telah disepakati. “Kami ingin melanjutkan. Tapi sejak itu, kami tidak melihat ada niat untuk melanjutkan dialog di pihak Ukraina. Jadi negosiator kami mengambil jeda,” katanya.