REPUBLIKA.CO.ID,MUMBAI — Kumandang adzan melalui pengeras suara memang tengah menjadi polemik di India. Sebagian masyarakat merasa keberatan dengan kebisingan yang ditimbulkan. Namun baru-baru ini, seorang Mahasiswa dari Mumbai mencoba mencari jalan keluar dari polemik pengeras suara itu.
Mahasiswa dari Perguruan Tinggi Maharashtra di Mumbai, India itu mengembangkan sebuah aplikasi adzan bernama Al Islah. Aplikasi itu dibuat sebagai upaya untuk menyelesaikan perselisihan pengeras suara secara damai di India. Dengan beberapa fitur, aplikasi ini secara mencolok berfokus pada adzan live streaming yang dilakukan lima kali sehari.
Rencananya aplikasi ini akan diluncurkan pada akhir Mei. Aplikasi ini juga akan menjadi platform bagi setiap majid sehingga bisa membuat pengumuman pada jamaah, mengklarifikasi masalah atau keraguan apa pun yang mungkin dimiliki warga. Setelah diluncurkan, aplikasi tersebut akan digunakan oleh Masjid Juma di pasar Crawford.
"Aplikasi ini berada pada tahap akhir dan pada akhir bulan ini kami akan meluncurkannya. Kami akan mulai dengan masjid kami dan semua masjid lain yang bersedia menerima aplikasi ini dapat dengan mudah menggunakannya," kata pengurus Masjid Juma, Shoaib Khatib seperti dilansir Iqna.ir pada Selasa (24/5).
“Fitur penting adalah bahwa masjid akan dapat memberikan pengumuman kepada orang-orang melalui aplikasi, yang akan membantu mengklarifikasi banyak masalah atau pertanyaan yang mungkin dimiliki orang-orang," kata Direktur pusat inkubasi perguruan tinggi Maharashtra Saima Shaikh.
Pada versi pertama, hanya masjid saja yang dapat membuat pengumuman tetapi dari versi berikutnya bahkan orang dapat mengirimkan pertanyaan mereka
“Kami juga dapat melakukan kustomisasi sesuai dengan kebutuhan masjid yang berbeda tetapi fitur utama dari live streaming Adzan akan tetap sama. Fitur lain termasuk mengetahui lokasi masjid terdekat dan waktu shalat,” katanya.