REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir dinilai memiliki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Bukan hanya menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), tetapi karena sejumlah program yang dekat dengan pondok pesantren dan santri.
Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko mengatakan, kedekatan Erick Thohir dengan NU sendiri dapat dilihat saat mengampu tugas sebagai ketua panitia Harlah Nu ke-100 tahun.
“Erick Thohir dan NU sekarang sangat dekat sekali. Misalkan Erick dalam kegiatan Harlah,” katanya saat dihubungi belum lama ini.
Sejumlah program di Kementerian BUMN juga banyak ditujukan bagi pondok pesantren dan santri. Mengingat Erick Thohir sendiri merupakan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Belum lagi sumbangan diberikan ke pondok pesantren.
“Itu menunjukkan upaya mendekat atau sudah dekatnya Erick Thohir. Yang pasti ada beberapa poin Erick Thohir secara agresif mencoba untuk merangkul NU, menjadikan NU sebagai lembaga kesayangan,” katanya.
Anang mengungkapkan, upaya Erick Thohir ini bisa menjadi motor penggerak dalam Pilpres 2024. Dengan mendapatkan dukungan dari NU, maka langkah mantan Bos Inter Milan tersebut bisa memiliki nilai tawar lebih.
“Kedekatan dengan Banser dan NU, saya menangkap ini upaya Erick Thohir kemudian mengumpulkan semacam instrumen untuk mendapatkan legitimasi di 2024. Semacam kapital sosial untuk dapat bisa masuk mencalonkan di 2024,” katanya.