REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung Harits Hijrah Wicaksana menilai, Puan Maharani lebih baik menjadi sosok jiwa negarawan. Puan disarankan tidak mencalonkan sebagai presiden maupun wakil presiden pada bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Hingga saat ini rating elektoral Puan dari hasil berbagai lembaga survei ternama antara 2,6 sampai 3,1 persen. Itu juga terkatrol oleh jabatan Ketua DPR RI dan sosialisasi dengan memasang baliho di seluruh Indonesia," kata Harits di Lebak, Selasa (24/5).
Dengan pencapaian elektoral seperti itu, tentu Puan Maharani sangat berat bila dipaksakan untuk bersaing pada Pilpres 2024.
Elektoral cucu Proklamator itu kalah dibandingkan Prabowo Subianto, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Anies Baswedan. Bahkan, di PDI Perjuangan pun Puan kalah oleh Ganjar dan Risma.
Masyarakat Indonesia, kata dia, sekarang membutuhkan figur kepemimpinan yang bersentuhan langsung dengan rakyatnya dan tidak disekat-sekat. Selain itu, masyarakat berkeinginan pemimpin nasional dengan karakter ketokohan yang mampu bekerja dengan baik.