Selasa 24 May 2022 19:20 WIB

Gubernur Ganjar Lakukan Langkah Ini untuk Atasi Banjir Rob

Ganjar menilai air meluber bukan hanya karena jebol, tapi limpasan air laut.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah warga yang didominasi pekerja industri kawasan pelabuhan berjalan menembus banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut, sementara itu personel dari Basarnas, TNI-Polri dan relawan diterjunkan untuk membantu evakuasi para pekerja maupun warga.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Sejumlah warga yang didominasi pekerja industri kawasan pelabuhan berjalan menembus banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut, sementara itu personel dari Basarnas, TNI-Polri dan relawan diterjunkan untuk membantu evakuasi para pekerja maupun warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali meninjau langsung wilayah yang terdampak banjir rob. Dia mengatakan, upaya penanganan dan antisipasi jangka pendek dan menengah terkait banjir rob tengah dikerjakan.

"Dan kemarin air dari laut melimpas, jadi bukan karena jebol saja. Di beberapa titik kita minta dari BBWS, BSDA, kita minta untuk bekerja sama termasuk masyarakat kita coba tutup jebolnya di ujung sana," kata Ganjar dalam keterangan pers, Selasa (24/05/2022).

Baca Juga

Hal tersebut dia sampaikan usai meninjau langsung daerah terdampak banjir rob di Kampung Ujung Laut, Bandarharjo, Semarang Utara, Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (24/5) pagi.

Ganjar menjelaskan, air yang masuk ke pemukiman warga berasal dari limpahan air laut yang meluber karena besaran volume air yang terlalu tinggi.

Setelah itu, Ganjar langsung memerintahkan BBWS dan BKSDA Jawa Tengah dibantu warga, untuk mengeruk tanah dan membuat tanggul guna menutup limpasan. Ganjar menargetkan pembuatannya selesai hari ini

"Tanahnya sudah ada, ini tinggal dikeruk. Saya minta dikerjakan sebelum jam 1 karena hari ini kemungkinan akan naik lagi. Kalau ini bisa kita cegah, insyaallah akan terkendali," ujar Ganjar.

Ganjar menambahkan, upaya jangka pendek yang dilakukan untuk mengatasinya, antara lain membuat tanggul sementara sebanyak mungkin dan mencari titik-titik limpasan. Terutama, yang dekat dengan pemukiman warga.

"Beberapa pekerjaan yang sifatnya jangka menengah pendek sedang dikerjakan. Beberapa proyek Bina Marga dan BKSDA sedang menegerjakan itu. Kita juga minta gambar dari udara titik bocornya biar kita tau," jelas Ganjar.

Ganjar pada kesempatan itu juga memberi peringatan dini kepada warga untuk tetap siaga. Sebab, kata dia, data dari BMKG menyebutkan masih akan terjadi peningkatan permukaan air pasang dari laut.

Ganjar juga meminta pemerintah kota dan pemerintah daerah untuk bergerak cepat membangun posko bencana, tenda pengungsian, dapur umum hingga tenaga medis di sejumlah titik yang terdampak banjir rob parah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement