REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mantan kiper Inter Milan, Julio Cesar menilai pelatih AS Roma Jose Mourinho sedang berusaha membungkam pengkritiknya dengan ia diambang menjadi pelatih pertama yang memenangkan tiga trofi Eropa. Setelah memenangkan Liga Champions bersama Porto dan Inter Milan, Liga Europa dengan Manchester United, kini ia akan berjuang meraih gelar Liga Konferensi Eropa bersama AS Roma.
Mourinho menangis ketika Roma lolos ke final Liga Konferensi Eropa usai mengalahkan Leicester City di semifinal. Di final Roma akan melawan Feyenoord, di Stadion Air Albania, Kamis (26/5/2022) dini hari WIB. Cesar mengatakan, fakta tentang prestasi Mourinho di Eropa sebelumnya membuktikan dia salah satu pelatih terbaik di dunia sehingga layak mendapatkan penghormatan.
"Dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang yang mengikuti sepak bola tidak memiliki Mourinho yang memenuhi harapan mereka setelah apa yang dia lakukan di masa lalu,” kata Cesar dilansir dari Express, Selasa (24/5/2022).
Ketika orang tak melihat Mourinho mengangkat trofi di akhir musim penggemar mengatakan hal-hal negatif tentangnya. Namun musim ini, pelatih asal Portugal tersebut memiliki kesempatan membungkam para pengkritik.
Menurut Cesar, ketika Mourinho menangis di semifinal itu menandakan bahwa begitu pentingnya Roma masuk final bagi penggemar. Setelah 30 tahun, tifosi Roma dapat menikmati lagi momen menyaksikan timnya tampil di partai final Eropa.
"Ini manajer yang memenangkan Liga Champions dua kali bersama Inter dan Porto dan Liga Europa bersama Manchester United,” ujarnya.
Cesar mengenal sangat baik Mourinho dan tahu seberapa besar arti memenangkan pertandingan final. Ia menegaskan akan sangat luar biasa bagi Mourinho jika memenangkan Liga Konferensi Eropa karena akan menjadi pelatih pertama yang punya gelar di tiga kompetisi Eropa.
“Dia dapat membuat sejarah di sepak bola Eropa,” kata menegaskan.
Cesar adalah kiper Inter ketika Mourinho mempersembahkan treble winners untuk Nerazzuri sekaligus tim Italia pertama yang mencapai prestasi tersebut. Seluruh skuad Inter waktu itu mendapatkan tempat di hari penggemar Inter hingga sekarang.
“Ketika Anda berlatih di bawah Mourinho, dia mengambil pemain normal dan bisa membuatnya percaya bahwa dia adalah pemain terbaik di dunia. Dia adalah seorang penyihir,” kata dia tentang Mourinho.