Selasa 24 May 2022 19:58 WIB

Kolombia akan Latih Militer Ukraina untuk Bersihkan Ranjau Darat

AS mengkonfirmasi gabungnya Kolombia sebagai sekutu tambahan di NATO.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Prajurit Ukraina mempelajari sistem senjata yang diluncurkan dari bahu Swedia Carl Gustaf M4 selama sesi pelatihan di dekat Kharkiv, Ukraina, 7 April 2022. Militer Rusia pada Sabtu (21/5/2022) mengeklaim telah menghancurkan pasokan utama senjata Barat di wilayah Zhytomyr, sebelah barat Kiev, Ukraina.
Foto: AP Photo/Andrew Marienko
Prajurit Ukraina mempelajari sistem senjata yang diluncurkan dari bahu Swedia Carl Gustaf M4 selama sesi pelatihan di dekat Kharkiv, Ukraina, 7 April 2022. Militer Rusia pada Sabtu (21/5/2022) mengeklaim telah menghancurkan pasokan utama senjata Barat di wilayah Zhytomyr, sebelah barat Kiev, Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Sebelas insinyur militer Kolombia akan melatih tentara Ukraina dalam pembersihan ranjau darat. Menteri Pertahanan Kolombia, Diego Molano, mengatakan, para insinyur akan melatih dan meningkatkan teknik, serta prosedur penghapusan ranjau darat taktis.

Molano mengatakan, pekan lalu dia bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin. Amerika Serikat mengundang Kolombia untuk berpartisipasi dalam pertemuan Grup Kontak Ukraina, yang memiliki lebih dari 40 negara anggota.

 

Molano mengatakan, Kolombia berkomitmen untuk mendukung Ukraina tidak hanya dengan bantuan kemanusiaan tetapi juga berbagi pengetahuan tentang penghapusan ranjau darat. Presiden AS Joe Biden pada April lalu mengkonfirmasi gabungnya Kolombia sebagai sekutu tambahan di NATO.

 

Belum lama ini, Molano menandatangani perjanjian dengan NATO tentang program kemitraan. Dalam program tersebut, NATO mendukung Kolombia untuk mengembangkan angkatan bersenjatanya. Sementara Kolombia memberikan pelatihan pembersihan ranjau darat kepada sekutu NATO.

 

"Kolombia berkomitmen pada nilai-nilai kebebasan dan hak asasi manusia, dan dalam hal ini memberikan kontribusi nyata sebagai negara mitra global NATO," kata Molano, dilansir Anadolu Agency, Selasa (24/5/2022).

 

Kolombia memiliki pengalaman luas dalam menghilangkan ranjau darat yang telah ditanam oleh kelompok gerilya, termasuk Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia selama 60 tahun konflik bersenjata dengan pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement