Selasa 24 May 2022 19:47 WIB

Berbasis Kearifan Lokal, Kasus PMK di Lombok Timur Bisa Dikendalikan

Warga Lombok Timur manfaatkan pengeras suara masjid untuk sosialisasikan PMK

Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan menyemprotkan cairan disinfektan pada sapi. Warga Lombok Timur manfaatkan pengeras suara masjid untuk sosialisasikan PMK. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan menyemprotkan cairan disinfektan pada sapi. Warga Lombok Timur manfaatkan pengeras suara masjid untuk sosialisasikan PMK. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR - Strategi komunikasi penanganan peyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat cukup unik. Wabah PMK ditangani dengan melibatkan pemuka agama dan menggunakan pegeras suara masjid yang ada di desa-desa. Cara ini terbukti ampuh karena peternak dan masyarakat jadi lebih paham dan lebih waspada terhadap kesehatan hewan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur Mashyur mengatakan pencegahan melalui pengeras suara masjid bahkan didukung pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM), ketua RT, sampai masyarakat setempat. Menurutnya, pola semacam ini terbukti efektif karena setiap kali ada gejala PMK pada hewan ternak, masyarakat langsung waspada dan melaporkannya pada petugas posko yang siap jemput bola.

Baca Juga

"Ketika masyraakat panik karena harga anjlok semua jadi repot. Makanya saat kita umumkan kesigapan terhadap bahaya PMK melalui pengeras suara masjid, mereka langsung mendukung. Karena cara ini juga sebagai langkah antisipasi agar penularan PMK bisa kita tekan bersama," ujar Mashyur, Selasa (24/5/2022).

Dengan cara itu, kata Mashyur, tingkat kepedulian masyarakat jadi lebih besar dan risiko hewan yang terpapar juga jadi lebih sedikit. Apalagi tingkat kesembuhan hewan di Lombok Timur terbilang cukup banyak seiring adanya bantuan obat dan vitamin dari jajaran Kementerian Pertanian (Kementan).

"Kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kementan yang terus merespons cepat penanganan PMK di Kabupaten Lombok Timur," katanya.

Mashyur menambahkan, saat ini jajaran tiga pilar Lombok Timur  yakni pemda, TNI, dan Polri terus menjaga wilyah sentra ternak di tiap desa. Merek bersiaga dengan mengaktifkan grup WhatsApp. "Jadi begitu ada kabar hewan yang terindikasi positif kita langsung bergerak cepat. Itulah kekompakan kami di Lombok Timur. Semua turun tangan untuk menekan penularan PMK," ujar Mashyur.

Penanganan PMK di Kabupaten Lombok Timur juga dilakukan melalui penyemprotan berasama tiga pilar di setiap kandang. Penyemprotan dilakukan rutin setiap Jumat setelah melaksanakan ibadah sholat Jumat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement