REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Hewan yang biasa merayap di dinding rumah, cecak, ternyata memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Karena itulah, sebanyak 330 kilogram cecak yang sudah dikeringkan diekspor ke Hongkong.
Pejabat Karantina Pertanian Padang, Mitra Hadi, mengatakan 330 kilogram cicak kering adalah ekspor perdana ke Hongkong.
"Untuk di Padang, ini pertama kali melakukan ekspor komoditas Cecak Kering ke Hongkong. Total omset dari pengguna jasa mencapai 75 juta rupiah dari penjualan 330 Kg Cicak," kata Mitra Hadi, Selasa (24/5).
Cecak kering ini dikumpulkan dari berbagai daerah di Sumatra Barat. Menurut Mitra, cecak kering ini dapat dimanfaatkan menjadi obat tradisional. Di antaranya untuk mengobati penyakit kulit, penyakit asma, wasir hingga gangguan pencernaan.
Dalam hal ini, Karantina Pertanian Padang turut melakukan pemeriksaan komoditas tersebut. Menurut dia, ke 330 kg cecak kering ini dipastikan dalam kondisi baik. Pengiriman ke Hongkong pun sesuai jumlah yang diminta oleh pembeli.
Karena sudah dalam kemasan yang baik, Karantina Pertanian Padang tidak ragu memberikan sertifikat berupa Surat Keterangan untuk Bahan Asal Hewan. "Cosymbotus platyurus, cicak kering sangat bernilai ekonomis dan laku dijual diekspor," ujar Mitra.