REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bintang Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe membantah bahwa keputusannya menerima perpanjangan kontrak di PSG selama tiga tahun bukan karena diberikan kuasa penuh atas transfer, menentukan nasib pelatih dan penunjukan direktur olahraga. Ia menegaskan tak akan melampaui perannya sebagai pemain.
Ada anggapan bahwa keputusannya menerima perpanjangan kontrak di menit-menit akhir daripada menerima tawaran Real Madrid tak hanya dipengaruhu oleh dana besar yang ditawarkan PSG. Ia diperkirakan akan mendapatkan gaji 23 juta Euro di luar pajak. Ia juga akan mendapatkan bonus lebih dari 120 juta Euro.
Namun iming-iming klub akan memberikan kontrol lebih kepada klub juga menjadi pertimbangannya. Kegagalan Real Madrid mendapatkan Mbappe turut menyulut komentar Presiden La Liga, Javier Tebas bahwa uang besar menjadi skandal penghinaa terhadap sepakbola. Presiden PSG Nasser al-Khelaifi menepis tuduhan itu dengan mempertanyakan apakah ada klub Spanyol yang bisa membayar Mbappe?
Mbappe menjelaskan tentang keputusannya bertahan di PSG di saat namanya santer akan merapat ke Madrid. Ia mengakui banyak orang tahu akan pergi ke Santiago Bernabeu. Namun itu adalah keputusan terbaik saat itu berbeda dengan sekarang. Ia menegaskan keputusannya bertahan lebih kepada alasan olahraga dan pribadi.
“Prancis adalah negara tempat saya dibesarkan, saya selalu tinggal di sini dan pergi itu tidak benar. Proyek olahraga juga telah berubah, itu membuat saya ingin bertahan, saya rasa cerita saya belum berakhir,” ujarnya dilansir dari Irish Times, Selasa (24/5/2022).
Sebelum menandatangani kontrak baru, Mbappe yakin akan meninggalkan PSG dengan berstatus bebas transfer ketika pindah ke Madrid, tim yang ia dambakan sejak usia muda. Akhir pekan lalu secara terbuka mendukung Real Madrid di final Liga Champions melawan Liverpool dan tak menutup kemungkinan bergabung dengan mereka di masa depan.
Kontrak Mbappe akan berakhir pada tahun 2025 ketika usianya sudah matang yakni 26 tahun. Dengan demikian saga transfer bisa terjadi dalam 18 bulan ke depan. Ia juga mengaku menikmati hubungan dekatnya dengan Presiden Madrid Florentino Perez yang secara pribadi menelponnya tentang keputusannya bertahan.
“Saya membuat keputusan sebelum panggilan dengan Perez.Saya sangat menghormati dia dan Real Madrid. Mereka ingin melakukan banyak hal untuk membuatku bahagia. Jadi saya berterima kasih kepada mereka untuk itu,” katanya.
Mbappe juga berterimakasih kepada fan Madrid. Ia berharap mereka memahami keputusannya. Sebagai orang Prancis, Mbappe ingin membawa klub dan liga ini berada di puncak. Kendati demikian ia tak tahu apa yang akan terjadi tentang masa depannya.