Selasa 24 May 2022 21:33 WIB

Jokowi Kecewa, Cari Pendapatan Sulit Malah Digunakan Belanja Impor

Jokowi mendorong kementerian dan Pemda untuk alihkan impor ke belanja dalam negeri

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nashih Nashrullah
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dan evaluasi Aksi Afirmasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (24/5/2022). Jokowi mendorong kementerian dan Pemda untuk alihkan impor ke belanja dalam negeri
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dan evaluasi Aksi Afirmasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (24/5/2022). Jokowi mendorong kementerian dan Pemda untuk alihkan impor ke belanja dalam negeri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kekecewaannya terhadap komitmen pemerintah pusat, daerah, juga BUMN dalam membelanjakan anggarannya untuk produk-produk lokal.

Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah masih sulit mencari pendapatan untuk negara. Namun sayangnya, anggaran baik di APBN, APBD, maupun BUMN justru digunakan untuk membeli barang-barang impor.

Baca Juga

“Salah besar kita dengan kondisi sekarang ini mencari income untuk negara sangat sulit, mencari devisa negara sangat sulit, uang di APBN APBD malah dibelikan barang impor, produk-produk luar. Gimana nggak salah? Salah besar sekali,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan dan evaluasi Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Jakarta Convention Center, Selasa (24/5/2022).

Dia mengatakan, belanja barang dan jasa dari dalam negeri ini dapat membantu meningkatkan lapangan kerja dan juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi. 

Jokowi mengaku senang karena komitmen kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk belanja produk lokal mencapai Rp 802 triliun. Sedangkan komitmen dari BUMN mencapai Rp 296 triliun.

Namun, yang terpenting upaya untuk merealisasikannya. Sebab, kata dia, realisasi belanja produk lokal ini masih di bawah 10 persen.

“Yang kita perlukan adalah realisasi. Bagaimana merealisasikan. Karena realisasi masih di bawah 10 persen. Masih Rp 110,2 triliun. Sekarang kita ikuti bisa harian bisa. Komitmennya berapa, mana yang sudah realisasi. Inilah yang namanya aplikasi platform yang ingin kita bangun agar sekali lagi jangan sampai uang rakyat itu dibelikan produk-produk impor,” ungkap Jokowi.

Jokowi menyebut, serapan anggaran di 107 pemda untuk belanja barang dan jasa lokal masih sekitar lima persen, bahkan 17 pemda lainnya masih 0 persen.

“Sebetulnya tadi mau saya tayangin, ndak, nanti mungkin bulan-bulan September aja biar kelihatan semuanya. Nih pemda mana, nih kementerian mana, nih lembaga mana. Biar kapok. Tayangkan. Mana komitmennya 100 realisasi hanya lima, baru. Ini komitmen Rp 802 triliun, realisasi Rp 110 triliun. Tak tunjukkin nanti,” kata dia.         

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement