Selasa 24 May 2022 23:47 WIB

Rusia Luncurkan Serangan, Kepung Pasukan Ukraina di Timur

Pertempuran ini menentukan apakah Rusia berhasil menguasai wilayah Timur Ukraina.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Friska Yolandha
Komuter naik kereta bawah tanah di Kharkiv, Ukraina timur, Selasa, 24 Mei 2022. Kereta bawah tanah Kharkiv kembali beroperasi pada Selasa pagi setelah ditutup selama lebih dari dua bulan selama upaya Rusia untuk merebut kota itu.
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Komuter naik kereta bawah tanah di Kharkiv, Ukraina timur, Selasa, 24 Mei 2022. Kereta bawah tanah Kharkiv kembali beroperasi pada Selasa pagi setelah ditutup selama lebih dari dua bulan selama upaya Rusia untuk merebut kota itu.

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Pasukan Rusia melancarkan serangan habis-habisan untuk mengepung pasukan Ukraina di kota kembar yang melintasi sungai di timur Ukraina pada Selasa (24/5/2022). Pertempuran ini merupakan yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan kampanye utama Moskow di Timur.

Tepat tiga bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, pihak berwenang di kota terbesar kedua Kharkiv diperkirakan akan membuka metro bawah tanah, tempat ribuan warga sipil mencari perlindungan selama berbulan-bulan di bawah pengeboman tanpa henti. Pembukaan kembali adalah simbol keberhasilan militer terbesar Ukraina selama beberapa minggu terakhir, yakni mendorong pasukan Rusia sebagian besar keluar dari jangkauan artileri Kharkiv, seperti yang mereka lakukan dari ibukota Kyiv pada bulan Maret.

Baca Juga

Akan tetapi, pertempuran yang menentukan dari fase terakhir perang masih berkecamuk lebih jauh ke selatan, di mana Moskow berusaha untuk merebut wilayah Donbas dari dua provinsi timur, Donetsk dan Luhansk, dan menjebak pasukan Ukraina di sebuah kantong di front timur utama.

Bagian paling timur dari kantong Donbas yang dikuasai Ukraina, kota Sievierodonetsk di tepi timur sungai Siverskiy Donetsk dan kembarannya Lysychansk di tepi barat, telah menjadi medan perang penting di sana, dengan pasukan Rusia maju dari tiga arah untuk mengepung mereka.

"Musuh telah memfokuskan upayanya untuk melakukan serangan untuk mengepung Lysychansk dan Sievierodonetsk," kata Serhiy Gaidai, gubernur Luhansk. Kedua kota tersebut termasuk di antara wilayah terakhir yang masih dipegang oleh Ukraina.

"Intensitas kebakaran di Sievierodonetsk telah meningkat beberapa kali, mereka hanya menghancurkan kota," katanya di TV, menambahkan ada sekitar 15 ribu orang di kota dan militer Ukraina tetap mengendalikannya.

Wartawan Reuters di Donbas, yang mencapai Bakhmut lebih jauh ke barat, mendengar dan melihat penembakan hebat di jalan raya menuju Lysychansk pada hari Senin. Kendaraan lapis baja Ukraina, tank dan peluncur roket bergerak menuju garis depan, dan bus membawa tentara.

Lebih jauh ke barat di Slovyansk, salah satu kota Donbas terbesar yang masih di tangan Ukraina, sirene serangan udara meraung pada Selasa pagi. Tetapi, jalan-jalan masih sibuk, dengan pasar penuh, anak-anak mengendarai sepeda dan musisi jalanan bermain biola di supermarket.

Dua bus angkutan umum yang kosong melaju menuju kota garis depan Lyman untuk mengevakuasi warga sipil dari penembakan di sana, dikawal oleh polisi dan sebuah mobil militer.

Gaidai mengatakan pasukan Ukraina telah mengusir Rusia dari desa Toshkivka di selatan Sievierodonetsk. Sayangnya, itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen. Empat orang tewas dalam penembakan di satu rumah di Sievierodonetsk semalam.

Pertempuran di sana menyusul penyerahan pekan lalu dari garnisun Ukraina di pelabuhan Mariupol setelah hampir tiga bulan pengepungan di mana Kyiv yakin puluhan ribu warga sipil telah tewas.

Rusia sekarang mengendalikan petak tak terputus di timur dan selatan Ukraina, tetapi belum mencapai tujuannya untuk merebut semua Luhansk dan Donetsk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement