Selasa 24 May 2022 21:58 WIB

Lima Ekor Sapi di Rokan Hulu Terjangkit PMK

Sapi yang terkonfirmasi PMK berasal dari Sumatera Utara.

Red: Ilham Tirta
Sejumlah sapi terjangkit PMK (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Sejumlah sapi terjangkit PMK (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA PEKANBARU -- Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Riau, Herman mengatakan, penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak ditemukan pada lima ekor sapi di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Kasus PMK itu pertama kali ditemukan oleh petugas karena ada sejumlah gejala yang ditemukan pada sapi tersebut.

"Kelima ekor sapi yang terpapar virus PMK tersebut telah diisolasi oleh petugas," kata Herman di Pekanbaru, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga

Herman mengatakan, dari gejala yang ditemukan, petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau melakukan pengambilan sampel pada 20 Mei 2022, lalu. Setelah diperiksa, ada lima ekor sapi yang terkonfirmasi positif terkena virus penyakit PMK.

"Ciri-ciri dari hewan ternak terjangkit PMK yakni demam, luka pada mulut dan kaki serta keluarnya air liur yang berlebihan. Sapi yang terkonfirmasi PMK merupakan sapi berasal dari Sumatera Utara pada Ramadhan 2022," katanya.

Sapi mulai bergejala pada lebaran Idul Fitri. Setelah terkonfirmasi positif diserang virus PMK, sapi dilakukan pengobatan dan diisolasi.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Riau, drh Fara Linda Sari menambahkan, temuan kasus PMK tersebut merupakan yang pertama di Riau. Meski virus PMK tidak membahayakan pada manusia, namun virus tersebut bisa menular pada hewan lainnya.

"Virus PMK ini tidak membahayakan bagi manusia, namun bisa menular pada hewan lainnya. Karenanya masyarakat agar tidak membeli sapi dari daerah yang sudah ditemukan ada kasus PMK," katanya.

Tercatat sudah 15 Provinsi di Indonesia yang ditemukan kasus PMK. Dua daerah di antaranya sudah ditetapkan sebagai wilayah wabah PMK, yakni Aceh dan Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement