REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG— Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta hari ini, Selasa (24/5) menyambangi Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Kunjungan ini dipimpin Asisten Atase Budaya Kedubes AS, Leo Jilk.
Leo mengatakan kunjungan ini dalam rangka kerja sama tiga program Kedubes Amerika Serikat di Indonesia. Yakni pertukaran profesional, program budaya, dan pertukaran pemuda.
“Fasilitas Diniyyah Puteri ini sangat baik. Memiliki banyak ekstrakurikuler yang dapat diminati para santrinya. Dan, usaha Diniyyah Puteri dalam membangun relasi juga luar biasa dalam dunia internasional,” kata Leo.
Leo mengapresiasi kontribusi Perguruan Diniyyah Puteri dalam membangun bangsa. Terutama generasi perempuan. Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan pelajar atau santriwati yang belajar di Diniyyah Puteri Padang Panjang ikut dalam pertukaran pemuda ke Amerika Serikat.
Sementara itu, Pimpinan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan, mengatakan kunjungan Kedubes Amerika Serikat ke Ponpes binaannya itu sebagai bentuk kolaborasi dalam memajukan dunia pendidikan.
Dia berharap kunjungan ini membuka peluang kerja sama sosial dan pertukaran pelajar santri agar lebih mendunia.
"Ini juga menjadi sarana berbagi wawasan dan informasi serta kolaborasi mengenai program Kedubes dan Diniyyah Puteri. Ini menjadi peluang untuk kerja sama sosial dan pertukaran pelajar santri untuk bersinergi membangun dunia,” ucap Fauziah.
Lebih lanjut, dia mengatakan selama 98 tahun Diniyyah Puteri telah melahirkan tokoh-tokoh nasional. "Sekolah ini memiliki sejarah yang panjang. Sekolah turut berperan dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia," ujarnya.
Diniyyah Puteri, lanjut Fauziah Fauzan, mengembangkan kurikulum Alquran, sunnah, brain, attitude (QUBA). Alquran dan sunnah memimpin kerja otak (brain) yang hasilnya terlihat dari sikap (attitude).