Rabu 25 May 2022 05:18 WIB

Kasus Hepatitis Akut Global Mencapai 614

Hingga kini belum diketahui pasti penyebab hepatitis akut pada anak.

Spanduk himbauan waspada terhadap Covid-19 dan Hepatitis terpasang di depan Madrasah Muallimat, Yogyakarta, Jumat (20/5/2022). Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meminta warga untuk tetap menggunakan masker meskipun di area terbuka. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjangkit hepatitis akut yang menyerang anak-anak seperti yang sudah terjadi di DKI Jakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Spanduk himbauan waspada terhadap Covid-19 dan Hepatitis terpasang di depan Madrasah Muallimat, Yogyakarta, Jumat (20/5/2022). Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meminta warga untuk tetap menggunakan masker meskipun di area terbuka. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjangkit hepatitis akut yang menyerang anak-anak seperti yang sudah terjadi di DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia masih belum bisa lepas dari cengkeraman penyakit hepatitis akut misterius. Laporan terbaru menunjukkan kasus hepatitis akut di dunia terus bertambah.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril melaporkan situasi global dugaan penyakit Hepatitis akut misterius pada anak di bawah usia 16 tahun per 21 Mei 2022 berjumlah 614 kasus. "Ada 31 negara yang melaporkan total 614 kasus dengan 14 kasus kematian," kata Mohammad Syahril saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga

Syahril mengatakan jumlah itu merupakan akumulasi kasus sejak Inggris mengumumkan sepuluh kasus pertamanya pada 5 April 2022. Syahril mengatakan Amerika serikat dan Inggris menjadi kawasan dengan jumlah kasus terbanyak.

Negara tersebut di antaranya Amerika Serikat 180 kasus, Inggris 176 kasus, Brasil 44 kasus, Italia 35 kasus, Spanyol 26 kasus, Meksiko 21 kasus, Indonesia 14 kasus. Israel, Jepang, Portugal masing-masing 12 kasus, Kanada 11 kasus.

Lalu Argentina, Swedia dan Belgia masing-masing sembilan kasus. Denmark, Irlandia, Belanda masing-masing enam kasus, Norwegia empat kasus.Greece dan Polandia masing-masing tiga kasus. Austria, Costa Rica, Cyprus, Perancis dan Panama masing-masing dua kasus. Malaysia, Moldova, Palestina, Serbia, Singapura dan Korea Selatan masing-masing satu kasus.

Situasi global dugaan Hepatitis akut bergejala berat pada anak di bawah umur 16 tahun yang belum diketahui penyebabnya itu dimulai dari laporan pemerintah Inggris pada 5 April 2022 bahwa ada sepuluh kasus pada anak-anak 11 bulan hingga 5 tahun dari Skotlandia. Tiga hari berselang, otoritas kesehatan Inggris mengidentifikasi total 74 kasus serupa, termasuk sepuluh kasus dari hasil penyelidikan lebih lanjut. Enam Anak telah menjalani transplantasi hati atas penyakit itu.

Pada 12 April 2022, muncul 61 kasus tambahan yang sedang diselidiki di Inggris, Wales dan Irlandia Utara. Sebagian besar kasus dialami anak usia 2-5 tahun.

14 April 2022, Skotlandia melaporkan dari 13 kasus yang diselidiki, dua di antaranya terkait secara epidemiologi. Pada 20 April 2022, Inggris kembali mengonfirmasi 111 kasus di wilayahnya.Pada 27 April 2022, ada sekitar 55 kasus yang dilaporkan dari Austria, Belgia, Denmark, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Rumania dan Spanyol.

Kasus sporadis telah dilaporkan dari negara lain di seluruh dunia termasuk Kanada, Israel, Jepang, Amerika Serikat dan Singapura. Pada 1 Mei 2022, Setidaknya 228 kasus (hepatitis) yang dilaporkan ke WHO dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan yang sedang diselidiki. Hingga 10 Mei 2022, diperkirakan 436 kasus dari 27 negara yang dilaporkan di dunia dengan 11 kematian, terdiri atas kematian di Indonesia lima kasus, Palestina satu kasus, dan Amerika Serikat lima kasus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement