Selasa 24 May 2022 23:25 WIB

BMKG: Waspada Gelombang Sangat Tinggi Hingga 6 Meter

BMKG menyebut gelombang sangat tinggi bisa terjadi Selatan Jawa dan NTB

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah warga berjalan menghindari gelombang air laut di Pesisir pantai Utara, Pekalongan, Jawa Tengah. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 25 - 26 Mei 2022. Ancaman gelombang tinggi tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Sejumlah warga berjalan menghindari gelombang air laut di Pesisir pantai Utara, Pekalongan, Jawa Tengah. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 25 - 26 Mei 2022. Ancaman gelombang tinggi tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 25 - 26 Mei 2022. Ancaman gelombang tinggi tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.

"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 15 knot," ujar BMKG dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (24/5/2022) malam.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan barat Lampung  -  selatan Banten, Laut Sulawesi bagian timur dan Laut Arafuru.

Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur P. Simeulue, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan Kupang, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai, perairan selatan Flores, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Laut Sulawesi bagian timur, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, Laut Timor, Laut Arafuru bagian tengah, Samudra Pasifik Utara Jayapura.

Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, perairan P. Enggano - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat - selatan, perairan selatan Jawa - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan P. Sawu - Rote, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4 - 6 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa - Nusa Tenggara Barat (NTB).

Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m).

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata BMKG.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement