Rabu 25 May 2022 07:17 WIB

Gubernur Texas: Motif Penembakan Sekolah Belum Diketahui

Pelaku melakukan penembakan seorang diri.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Petugas berkumpul di luar Robb Elementary School setelah penembakan, Selasa, 24 Mei 2022, di Uvalde, Texas, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Dario Lopez-Mills
Petugas berkumpul di luar Robb Elementary School setelah penembakan, Selasa, 24 Mei 2022, di Uvalde, Texas, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, UVALDE -- Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah sekolah dasar di Texas Selatan pada Selasa (24/5/2022) waktu setempat. Serangan ini menewaskan 14 anak dan satu guru, sebelum tersangka sendiri akhirnya tewas. 

Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan tersangka diidentifikasi bernama Salvador Ramos yang berusia 18 tahun. Dia berhasil dibunuh oleh petugas polisi yang merespons di tempat kejadian.

Baca Juga

"Dia menembak dan membunuh secara mengerikan, tidak dapat dipahami, 14 siswa dan membunuh seorang guru. Ramos, penembaknya, dia sendiri sudah mati dan diyakini bahwa petugas yang merespons membunuhnya," kata Abbott.

Pihak berwenang mengatakan tersangka bertindak sendiri dalam melakukan serangan di Robb Elementary School kota Uvalde, Texas. Motif pelaku penembakan pun belum diketahui.

Kepala Uvalde Consolidated Independent School District Police Department Pete Arredondo mengatakan, korban siswa terdiri dari anak-anak kelas dua, tiga, dan empat. Sekolah-sekolah AS menempatkan anak-anak yang berusia antara 7 hingga 10 tahun dalam kategori kelas tersebut.

Kengerian penembakan hari itu tercermin di halaman Facebook Robb Elementary School. Beberapa hari yang lalu, postingannya menunjukkan kegiatan siswa yang biasa, perjalanan ke kebun binatang untuk siswa kelas dua dan menampilkan etalase karya para murid.

Tapi pada Selasa, sebuah catatan diposting pada pukul 11.43 waktu setempat. "Perlu diketahui saat ini Robb Elementary dalam Status Lockdown karena tembakan di daerah tersebut. Para siswa dan staf aman di dalam gedung."

Postingan kedua lebih eksplisit. "Ada penembak aktif di Robb Elementary. Penegak hukum ada di lokasi." Administrator meminta orang tua untuk menjauh. Dan akhirnya, sebuah catatan diposting yang memberi tahu para orang tua bahwa mereka dapat bertemu dengan anak-anak mereka di pusat kota kecil.

Rumah Sakit Universitas di San Antonio mengatakan di Twitter, telah menerima dua pasien dari penembakan di Uvalde, satu anak dan satu orang dewasa. Kedua pasien, seorang perempuan berusia 66 tahun dan seorang gadis berusia 10 tahun berada dalam kondisi kritis.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang sampai matahari terbenam setiap hari hingga 28 Mei dalam memperingati tragedi terbaru itu. Gedung Putih menyatakan, Biden berencana untuk berpidato di depan massa tentang penembakan itu pada pukul 20:15 waktu setempat.

Baca juga : Penembakan Sekolah di Texas, 14 Siswa Tewas

Episode terbaru kekerasan senjata ini terjadi 10 hari setelah pemuda 18 tahun lainnya melepaskan tembakan dengan senapan serbu di sebuah toko kelontong di lingkungan mayoritas kulit hitam di Buffalo, New York. Peristiwa itu menghilangkan 10 nyawa dengan tindakan bermotif rasial.

Serangan terbaru di sekolah Texas ini menjadi serangkaian penembakan massal di sekolah-sekolah AS yang telah mengejutkan dunia dan memicu perdebatan sengit antara pendukung pengawasan senjata yang lebih ketat. Penembakan terbaru ini adalah salah satu yang paling mematikan di sebuah sekolah AS sejak seorang pria bersenjata menewaskan 26 orang, termasuk 20 anak-anak berusia 5 hingga 10 tahun, dalam amukan di Sandy Hook Elementary School di Connecticut pada Desember 2012. Pada 2018, seorang mantan siswa di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, membunuh 17 siswa dan pendidik. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement