Rabu 25 May 2022 11:26 WIB

Erick Thohir: Kunci Indonesia Maju adalah Ekonomi yang Merata

Erick meminta BUMN-BUMN untuk memetakan daerah-daerah yang memiliki potensi.

Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan kunci untuk Indonesia bisa maju adalah perekonomian yang merata.
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan kunci untuk Indonesia bisa maju adalah perekonomian yang merata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan kunci untuk Indonesia bisa maju adalah perekonomian yang merata."Kunci Indonesia maju adalah ekonomi yang merata," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Instagram-nya @erickthohir di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Menurut Menteri BUMN, dari 17 ribu pulau, banyak yang berpotensi mendongkrak ekonomi negara."Kami menggerakkan BUMN untuk memajukan ekonomi masyarakat di pelosok Indonesia," katanya.

Baca Juga

Erick juga meminta BUMN-BUMN untuk memetakan daerah-daerah yang memiliki potensi."Saya meminta semua BUMN memetakan daerah-daerah mana yang memiliki potensi," kata Menteri BUMN.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sebagai pelayan rakyat, sudah seyogyanya ia hadir di tengah-tengah masyarakat. Dia ingin memastikan program-program BUMN berjalan dengan maksimal demi memberikan manfaat bagi masyarakat dan tidak boleh berhenti mendukung ekonomi rakyat.

Menurut Menteri, BUMN memang harus hadir di rakyat karena Indonesia memiliki yang namanya ekonomi kerakyatan.Indonesia sudah terlalu lama terjebak dalam ekosistem negara lain, seperti China atau Amerika Serikat (AS).

 Sumber daya alam (SDA) dan market pun hanya menjadi sumber bagi pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bangsa lain.Lewat BUMN, Erick ingin mengubah paradigma tersebut dengan penguatan ekosistem di segala lini dan melibatkan banyak elemen.

Menurut dia, peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting dalam mengawasi program BUMN agar ada check and balance.Ia juga menegaskan komitmen BUMN dalam meningkatkan pembiayaan untuk UMKM hingga 30 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement