REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Organisasi Muslim Jamiat-Ulama-i-Hind akan mengadakan pertemuan besar di Deoband Uttar Pradesh pada 28 dan 29 Mei 2022, di tengah pertikaian yang melibatkan masjid Gyanvapi dan Qutub Minar.
Sekitar 5.000 organisasi Muslim akan berpartisipasi dalam acara tersebut. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membahas isu-isu seputar masjid di Gyanvapi, Mathura dan monumen seperti Qutub Minar.
Jamiat-Ulema-E-Hind kemungkinan akan mengadopsi beberapa resolusi terhadap perdebatan mandir-masjid yang sedang berlangsung. Dilansir dari laman India Today, Rabu (25/5/2022).
Sebelumnya, Maulana Mahmood Asad Madani sebagai Ketua Jamiat Ulama-i-Hind, telah mendesak organisasi untuk tidak campur tangan dalam kasus Gyanvapi.
Kontroversi Qutub Minar meletus setelah mantan direktur regional Survei Arkeologi India (ASI) Dharamveer Sharma mengklaim bahwa Qutub Minar dibangun oleh kaisar Hindu Raja Vikramaditya, bukan dibangun oleh Qutb al-Din Aibak untuk mempelajari arah matahari.
Juga diklaim bahwa berhala dewa Hindu telah ditemukan di kompleks tersebut. Pada 21 Mei, Sekretaris Kementerian Kebudayaan Govind Mohan mengunjungi situs tersebut bersama tiga sejarawan, empat petugas ASI, dan peneliti. Pejabat ASI menginformasikan kepada sekretaris bahwa pekerjaan penggalian di kompleks Qutub Minar belum dilakukan sejak tahun 1991.
Sebelumnya, juru bicara Vishwa Hindu Parishad (VHP) Vinod Bansal mengklaim bahwa Qutub Minar sebenarnya adalah 'Wisnu Stambh' dan strukturnya dibangun dengan bahan yang diperoleh setelah menghancurkan 27 kuil Hindu-Jain.