Rabu 25 May 2022 13:25 WIB

Pengunjung Meroket Tajam, Saung Udjo Terapkan Wajib Masker

Dalam sehari ada sekitar 1.500 pengunjung yang memenuhi Saung Angklung Udjo

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Christiyaningsih
Pengunjung tengah menikmati pergelaran angklung di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung, Selasa (24/5/2022).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Pengunjung tengah menikmati pergelaran angklung di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung, Selasa (24/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Libur Lebaran menjadi angin segar bagi banyak tempat wisata di Kota Bandung yang meredup akibat pandemi, salah satunya Saung Angklung Udjo. Jika pada masa pandemi destinasi budaya khas Jawa Barat ini hanya dapat menerima sekitar 500 pengunjung per bulan, kini dalam sehari ada sekitar 1.500 pengunjung yang memenuhi Saung Angklung Udjo atau sekitar 46.500 pengunjung per bulan. 

Pemilik Saung Angklung Udjo, Kang Opick Udjo, mengatakan sejatinya Saung Angklung Udjo sudah mulai dibuka kembali pada September 2021 dengan segala aturan dan pembatasan yang berlaku. Lonjakan pengunjung baru mulai terlihat pada masa libur Lebaran yang ditandai dengan penuhnya seluruh kuota penonton pertunjukan sepanjang bulan. 

Baca Juga

“Bulan Mei ini pertunjukannya sudah full booking sepanjang bulan, bukan hanya sekali pertunjukan sehari, tapi bisa 4-5 kali pertunjukan per hari,” kata pria bernama asli Taufik Hidayat Udjo ini saat ditemui Republika di Saung Angklung Udjo, Selasa (24/5/2022). 

“Kenaikannya rata sih, hampir setiap hari karena mereka (pengunjung) kan kebanyakan dari sekolah ya, kalau weekend justru kebanyaan keluarga,” sambungnya. 

Dia menjelaskan dalam satu kali pagelaran Saung Udjo dapat menampung sekitar 300-350 penonton atau setengah dari kapasitas penuh. Sebelum pandemi biasanya dalam satu pergelaran dapat diikuti oleh 600 penonton. Sedangkan saat ini, Saung Udjo menyiasatinya dengan memperbanyak pertunjukan mulai dari tiga hingga lima kali pertunjukan dalam sehari.

“Pembatasan jumlah penonton ini memang dilakukan untuk menjaga keamanan dan agar tidak terlalu euforia karena kita kan tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Kita harus tetap waspada, mulai dari pakai masker, cuci tangan atau hand sanitizer, dan menjaga jarak,” tutur Kang Opick.

“Kami juga masih terus mengimbau pengunjung untuk memakai masker, walaupun kami ini semi outdoor dan presiden sudah membolehkan buka masker di ruang terbuka. Namun kami tetap anjurkan pengunjung untuk memakai masker,” tambahnya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement