Rabu 25 May 2022 16:40 WIB

Pertama di Indonesia, Gubernur Lantik Kepengurusan KDEKS

Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi melantik anggota KDEKS yang pertama di Indonesia

Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi melantik anggota KDEKS yang pertama di Indonesia.
Foto: Pemprov Sumbar
Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi melantik anggota KDEKS yang pertama di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi melantik anggota Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) yang pertama kalinya di Indonesia. Pelantikan berlangsung di Auditorium Gubernuran Jl. Sudirman, Padang pada Rabu (25/5/2022) pagi.

Gubernur melantik anggota KDEKS yang terdiri dari Kepala lembaga/instansi dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah Pemprov Sumbar dan Manajemen Eksekutif KDEKS Sumbar, yang terdiri dari Ketua Mahyeldi Ansharullah, Wakil Ketua Audy Joinaldy, Direktur Eksekutif Ahmad Wira, Wakil Direktur Eksekutif Muhammad Sobri, Direktur Industri Produk Halal Jimmi Novrianto, Direktur Jasa Keuangan Syariah Gusti Candra, Direktur Keuangan Sosial Syariah Arwin Al-Ibrahimi, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Endrizal, dan Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah M Fany Alfarisi. 

Baca Juga

Selaku Ketua KDEKS, Gubernur mengatakan visi misi yang dicanangkan oleh KDEKS sangat sejalan dengan Visi Misi Sumatera Barat yang menganut prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Dia berharap KDEKS dapat menggerakkan lokomotif pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dan menjadi motor penggerak dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang unggul dan berkelanjutan.

"Secara khusus, saya meminta kepada KDEKS agar menjadi motor penggerak dalam pembangunan usaha untuk memacu pertumbuhan usaha dan peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat. Apalagi Sumbar direncanakan akan menjadi Pusat Industri Halal tahun 2024," ungkapnya.

Selain itu, Gubernur juga menyinggung terkait dukungan kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Pemprov Sumbar untuk memenuhi Sertifikasi Halal. Dukungan ini diberikan seiring dengan ditetapkannya Sumbar sebagai Pusat Industri Halal Nasional di tahun 2024 mendatang. 

"Peran Pemprov bersama daerah-daerah yang lain sebagai fasilitator dengan memberikan insentif bagi UMKM dan industri kecil menengah untuk memfasilitasi sertifikasi halal, dalam hal ini Pemprov bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)," katanya. 

Mendukung hal tersebut, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan mengatakan perlu adanya kolaborasi dan koordinasi lembaga KDEKS dalam mendukung terwujudnya cita-cita Sumatera Barat sebagai Pusat Industri Halal Nasional. Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Manajemen Eksekutif KNEKS Sutan Emir Hidayat mengapresiasi kekompakan dan kerja sama yang solid dari stakeholder terkait, sehingga pembentukan KDEKS Sumbar terhitung cukup cepat dan sangat progresif. 

"Kami perwakilan KNEKS menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada stakeholder yang secara intensif membantu proses penguatan kelembagaan  ekonomi dan keuangan syariah di Sumbar," tuturnya. 

Direktur KDEKS Provinsi Sumbar, Ahmad Wira, yang baru saja dilantik menyampaikan beberapa program unggulan sementara KDEKS. Salah satunya adalah Negeri Sejahtera Elok Syariah, membangun Koperasi Syariah, mendorong konversi Bank Nagari menjadi Bank Syariah, mendorong Percepatan Zona KHAS (Halal, Aman, dan Sehat), menciptakan Seratus Ribu Millenial Enterprenur secara syariah, dan membangun dana wakaf yang dikelola oleh nazir daerah. 

Ia mengatakan program-program tersebut akan dirapatkan dalam Rapat Pleno KNEKS yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 2022 mendatang di Aula Mezzanine, Gedung Juanda I, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement