REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola operasional kereta rel listrik (KRL) akan berubah pada 28 Mei 2022 karena adanya penerapan switch over kelima. VP Corporate Secretary Kereta Commuter Indonesia Anne Purba mengatakan perubahan operasional yang menyebabkan harus transit di Manggarai, prosesnya dipastikan cukup sederhana.
"Transit saat ini tidak perlu lagi seberang rel. Tinggal turun atau naik pakai tangga manual atau lift," kata Anne di Gedung Kemenhub, Rabu (25/5/2022).
Dia menjelaskan, proses transit hanya menggunakan di jalur layang yang ada di Stasiun Menggarai. Dengan begitu penumpang yang harus transit di Manggarai karena ada perubahan operasional tidak perlu berpindah jalur dengan menyeberang rel.
"Bisa di bawah jalur 6 dan 7 serta atas jalur 10 hingga 12. Sudah bisa transit tanpa menyeberang rel," tutur Anne.
Anne menjelaskan perubahan pola operasional perlu dilakukan untuk meningkatkan kuallitas pelayanan. Terutama dalam hal keselamatan karena tidak membahayakan saat transit tidak perlu menyeberang rel dan hanya menggunakan fasilitas infrastruktur baru.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan akan melaksanakan switch over (SO) kelima di Stasiun Manggarai pada Jumat (27/5/2022) hingga Sabtu (28/5/2022) dini hari. Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus menuturkan kegiatan SO 5 tersebut perlu dilakukan untuk menata dan mengkondisikan jalur kereta api di Stasiun Manggarai sehingga pembangunan dapat dilanjutkan.
“Kami akan memanfaatkan window time atau waktu jeda antara jam operasional kereta yang dimulai setelah kereta terakhir selesai beroperasi dan sebelum kereta pertama memulai perjalanan di esok harinya untuk pengerjaan SO 5 ini,” ungkap Rode.
SO 5 di Stasiun Manggarai yang akan berpengaruh dengan penyesuaian pelayanan kepada pengguna KRL khusunya di Stasiun Manggarai. Perubahan pola operasi tersebut akan mengatur perjalanan KRL Lintas Bogor hanya melayani relasi Bogor/Depok/Nambo – Jakarta Kota PP via Stasiun Manggarai yang sebelumnya melayani relasi Bogor/Depok/Nambo – Angke/Jatinegara (loop line).
Pelayanan naik turun pengguna pada lintas tersebut juga seluruhnya akan dilayani di peron jalur 10, 11, 12, dan 13 Stasiun Manggarai. Untuk pengguna yang akan menuju ke arah Tanah Abang, Kampung Bandan, Jatinegara, Bekasi atau Cikarang harus transit di Stasiun Manggarai.
Sedangkan perubahan pada pola operasi perjalanan KRL Lintas Cikarang/Bekasi akan melayani dengan dua skema operasi yang jumlah frekuensi perjalanannya sebanyak 246 perjalanan per hari. Untuk line looping akan dioperasikan densgan rute Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Manggarai – Kampung Bandan – Pasar Senen – Jatinegara – Bekasi/Cikarang. Selain itu juga Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Pasar Senen – Kampung Bandan – Manggarai – Jatinegara – Bekasi/Cikarang.
Sementara untuk Half Racket terdapat rute Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Manggarai - Tanah Abang – Kampung Bandan (PP). Selain kmitu uga Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Manggarai - Tanah Abang - Angke (PP).
Sedangkan untuk pelayanan perjalanan KRL lintas Tanjung Priok akan menambah dua perjalanan menjadi 76 perjalanan setiap harinya. Sementara itu perjalanan KRL lintas Tangerang dan Rangkasbitung tidak mengalami perubahan yaitu masing-masing perjalanan tiap lintasnya sebanyak 108 perjalanan dan 218 perjalanan per hari.