REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas pendudukan Israel mulai menurunkan sebagian tangga Masjid Ibrahimi di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki, pada Selasa kemarin. Menurut Menteri Wakaf Palestina, ini adalah bagian dari persiapan Israel untuk memasang lift untuk melayani pemukim Yahudi yang menyerang situs Islam.
Kepala Kotamadya Hebron, Tayseer Abu Sneeneh, meminta masyarakat internasional segera bergerak menghentikan agresi Israel bersama dengan banyak pelanggaran lain yang dilakukan oleh pasukan pendudukan dan pemukim.
Abu Sneeneh mengatakan memasang lift listrik adalah bagian dari praktik Israel yang menargetkan situs-situs Islam, mencatat ini adalah pelanggaran mencolok terhadap hak dan tanggung jawab Palestina.
"Langkah ini datang sebagai bagian dari upaya Israel untuk mengubah identitas Masjid Ibrahimi," katanya, dilansir Middle East Monitor, Rabu (25/5/2022).
Israel berencana merebut Masjid Ibrahimi dalam upaya yang bertentangan dengan hukum internasional. Pada 2017, UNESCO telah memasukkan Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron sebagai situs warisan Palestina.
Tetapi orang-orang Yahudi percaya situs tersebut adalah tempat pemakaman patriark alkitabiah Joseph. Muslim, bagaimanapun, menentang klaim ini, dengan mengatakan seorang Imam Muslim – Sheikh Yussef Dawiqat – dimakamkan di situs tersebut dua abad yang lalu.
Bulan lalu, otoritas pendudukan Israel menutup Masjid Ibrahimi untuk jamaah Muslim selama dua hari untuk mengadakan konser pada kesempatan liburan Paskah Yahudi.