Kamis 26 May 2022 06:30 WIB

3 Persen Rakyat Indonesia Diperkirakan LGBT, Muhammadiyah: Benci Perilaku Haramnya, Bukan Orangnya

Dampak dari perilaku LGBT meliputi kanker anal atau dubur, kanker mulut, meningitis, dan HIV/AIDS.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
.
.

Bendera LGBT. Majelis Tarjih Muhammadiyah menyatakan<a href= LGBT adalah haram, sehingga kita berkewajiban mengajak mereka kembali ke jalan yang lurus. Foto: Republika." />
Bendera LGBT. Majelis Tarjih Muhammadiyah menyatakan LGBT adalah haram, sehingga kita berkewajiban mengajak mereka kembali ke jalan yang lurus. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dalam beberapa hari terakhir kembali menjadi perbincangan nasional dan internasional. Kasus teranyar adalah pengibaran bendera pelangi milik LGBT di kantor Kedutaan Besar Inggris yang berada di Indonesia, yang tentu saja mendapatkan protes keras dari berbagai pihak.

Berdasarkan lembaga survei Gallup, sekitar 5,6% atau 18 juta orang dewasa Amerika Serikat (AS) mengidentifikasi diri sebagai bagian dari komunitas LGBT. Sementara itu, jumlah gay di Indoneia ada ratusan ribu orang. Bahkan ada yang memperkirakan 3 persen dari penduduk Indonesia adalah kaum LGBT.

Data itu diperoleh dari rilis Kementerian Kesehatan di tahun 2006. Jumlah gay saat itu 760 ribuan orang. Sementara waria pada kisaran 28 ribu.

BACA JUGA: Apa Kira-Kira Pendapat Gus Dur Soal LGBT

“Data ini belum pasti, namun sebagai bahan mentah, yang jelas jumlah golongan LGBT ini begitu banyak di Indonesia,” ujar Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Sopa dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (18/5/2022).

Mengutip penelitian Wimpie Pangkahila, Sopa membeberkan beberapa faktor penyebab seseorang menjadi LGBT, di antaranya pertama faktor fisik atau biologis. Kedua faktor psikodinamika, ketiga faktor sosiokultural; dan keempat faktor lingkungan.

BACA JUGA: Deddy Corbuzier Undang Pasangan Gay, Gus Baha Tegaskan LGBT Haram, Tapi...


Faktor psikodinamika adalah gangguan psikoseks yang dialami seorang homoseks yang terjadi pada masa anak-anak. Misalnya, pernah mengalami perundungan seksual yang melibatkan orang dewasa yang pada gilirannya menjerumuskan pelaku pada perilaku homoseks.

"Faktor sosiokultural biasanya muncul pada adat istiadat lokal yang telah berlaku lama dan harus dilaksanakan seperti tradisi gemblak di Ponorogo, Jawa Timur," kata dia seperti dinukil dari situs resmi Muhammadiyah.or.id.

BACA JUGA: Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, Muhammadiyah: Homo dan Lesbi Haram Sejak Zaman Nabi Luth

Sopa membeberkan dampak dari perilaku LGBT meliputi kanker anal atau dubur, kanker mulut, meningitis, dan HIV/AIDS. Selain berdampak pada kesehatan, LGBT juga mempengaruhi pendidikan seseorang.

"Sebab faktanya, seorang LGBT memiliki permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi atau siswa normal. Selain itu, LGBT memicu terjadinya pelecehan seksual terjadi di mana-mana. Bahkan, banyak kasus yang mana pelecehan tersebut terjadi pada anak-anak," kata dia.

BACA JUGA: Bendera LGBT di Inggris, Teringat Pidato Soekarno: Amerika Kita Setrika, Inggris Kita Linggis!

Karenanya begitu banyaknya kemudaratan, dalam Fatwa Tarjih yang termaktub dalam buku Tanya Jawab Agama jilid IV disebutkan bahwa homoseks, hukumnya haram. Demikian pula dengan lesbian. Homo dalam Al-Qur’an disebut liwaath. Sedang lesbi dalam kitab fikih disebut sihaaq.

Zina dilarang antara lain tersebut pada QS. Isra’ ayat 32. Dalam ayat itu zina dinyatakan perbuatan keji (fakhisyah). Demikian pula liwaath (homoseks) yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth juga dikategorikan dalam perbuatan yang keji (faakhisyah).

BACA JUGA: Jenderal Soedirman Marah Soekarno tak Mau Ikut Berperang pada 1 Maret 1949

Dalam QS. Al Araaf ayat 80 dan 81, Allah Swt berfirman: “Dan (kami telah mengutus) Luth ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fakhisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun sebelumnya. Sesungguhnya engkau mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsumu bukan kepada wanita. Sungguh kamu ini kaum yang melampaui batas.” Ayat senada disebutkan pula dalam QS. An-Naml ayat 54 dan 55 ayat selanjutnya menerangkan bahwa Allah menyiksa kaum Luth atas perbuatan mereka itu.


Mengenai lesbian, selain dikiaskan ayat di atas, juga didasarkan Hadis riwayat Abu Ya’la yang dinyatakan perawi-perawinya kuat berbunyi: “Melakukan sihaaq bagi wanita di antara mereka termasuk perbuatan zina.” Riwayat Ath-Thabrany dengan lafadh yang sedikit berbeda: “Perbuatan sihaaq (lesbi) antara wanita (hukumnya) zina di antara mereka.”

“Hampir semua ulama sepakat bahwa perilaku LGBT adalah perilaku yang diharamkan. Meski begitu, kita tidak berhak untuk menghujat atau memukul karena yang kita benci itu perilakunya bukan orangnya,” tegas Sopa.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Kiai Sepuh Menyerah Istri Muda "Bunuh Kafir" di Malam Pertama

Meski para Ulama telah sepakat akan keharaman perilaku LGBT, Sopa mengingatkan untuk tidak melakukan tindakan-tindakan kekerasan seperti menghujat, memukul, mengucilkan, dan lain-lain kepada para pelaku LGBT.

"Apa yang kita benci hanyalah perilakunya, bukan orangnya. Sehingga yang harus dilakukan adalah merangkul kembali mereka, mengajak pada jalan yang lurus," kata Sopa.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:

> Humor Gus Dur: Kiai Sepuh Menyerah Istri Muda "Bunuh Kafir" di Malam Pertama

> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Gara-Gara Presiden Gus Dur Marah, Istana Negara Hampir Dilanda Kebakaran

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement