REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Petugas gabungan masih berupaya menambal tanggul laut di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, yang jebol sejak Senin (23/5/2022). Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan petugas gabungan masih berupaya memasang karung-karung pasir yang digunakan menambal sementara tanggul yang jebol di kawasan Lamicitra yang berada di kawasan pelabuhan Semarang itu.
Menurut dia, terdapat dua cara yang digunakan untuk memasang karung-karung pasir tersebut, yakni dengan cara diangkut melalui jalur pelabuhan serta menggunakan kapal nelayan. "Diangkut menggunakan kapal nelayan dari wilayah Tambaklorok," katanya, Kamis (26/5/2022).
Ia mengharapkan upaya pemasangan tanggul darurat ini dapat segera selesai agar air yang masuk dan menyebabkan banjir di pelabuhan bisa segera diatasi. PT Pelindo 3 Semarang telah menyiapkan 3.600 kantong pasir untuk menambal sementara tanggul yang jebol tersebut.
General Manajer PT Pelindo Regional 3 Tanjung Emas Semarang Hardiantodalam siaran persnya, mengatakan ribuan karung pasir tersebut akan digunakan untuk menutup sementara tanggul yang jebol dari sisi luar.
"Langkah cepat untuk menangani banjir rob ini agar tidak meluas. Kami berpacu dengan waktu," katanya.
Ia menjelaskan teknis pembuatan tanggul darurat ini dilakukan melalui koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai dan PT Lamacitra sebagai pemilik wilayah. Selain kantong pasir, kata dia, upaya yang dilakukan untuk mengatasi banjir rob ini dengan menyiagakan 32 pompa air.
Ia menyebut pompa air yang masing-masing berkapasitas 800 liter per detik tersebut tersebar di sejumlah titik rawan rob. Tanggul laut di kawasan Lamicitra mengakibatkan rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sejak Senin (23/5/2022). Tingginya limpasan air laut yang terjadi dalam sepekan terakhir yang melanda pesisir utara Jawa Tengah itu diduga sebagai penyebab tanggul laut tersebut jebol.