REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 44 finalis Puteri Indonesia 2022, mendapatkan pembekalan dari Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang berlangsung di Hotel The Westin Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (23/5/2022).
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pembekalan bagi puluhan finalis Puteri Indonesia 2022 yang disampaikan langsung oleh pengurus Yayasan BSI (Bina Sarana Informatika), Ir Naba Aji Notoseputro.
Ia mengatakan, Yayasan BSI dan Yayasan Puteri Indonesia telah bekerja sama kurang lebih sudah berjalan selama dua periode penyelenggaraan.“Dalam hal ini, Yayasan BSI menjadi sponsor atau pendukung acara pemilihan Puteri Indonesia, dengan memberikan beasiswa kuliah S1 atau S2 bagi beberapa juara,” ujar Naba, Senin (23/5).
Ia menjelaskan, kerja sama ini juga terkait dalam pemberian beasiswa program Sarjana di Universitas BSI. “Yayasan BSI akan mengakomodasi dalam memberikan beasiswa bagi pemenang Puteri Indonesia atribut lainnya,” pungkasnya.
Selain itu, paparnya, Yayasan BSI berpartisipasi dan berperan serta, dalam pemberian pembekalan untuk para finalis Puteri Indonesia ke XXV tahun 2022/2023. “Beasiswa tersebut diberikan untuk pemenang Puteri Indonesia Berbakat dan Puteri Indonesia Best National Costume,” ungkapnya.
Sejak 2019, Yayasan BSI sudah bekerja sama dengan Yayasan Puteri Indonesia dan salah satu Puteri Indoesia perwakilan Papua Barat 2019 yakni Etha Lanny Julieth Wekan mendapatkan beasiswa dari Yayasan BSI. Etha mengambil jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas BSI.
Dalam pembekalannya, Naba Aji Notoseputro, sebagai pengurus Yayasan BSI, berbagi keilmuan di bidang entrepreneur dan leadership. “Mampu memimpin diri sendiri merupakan kemampuan paling dasar yang harus dimiliki sejak awal. Kemampuan ini akan membuat kehidupan para finalis Puteri Indonesia lebih tertib, terencana dan selalu berfikir positi,” katanya.
Lanjutnya, dengan begitu para puteri akan mampu juga bertanggung jawab pada diri sendiri, sehingga dengan mudah untuk bergaul, bersosialisasi serta menjadi inspirasi bagi orang di sekitar.
Selain itu, para puteri juga harus mampu mengambil keputusan untuk mengembangkan diri sendiri, yang secara tidak langsung juga akan berpengaruh bagi kehidupan orang lain.