Kamis 26 May 2022 22:01 WIB

Arah Koalisi Nasdem Ditentukan Surya Paloh

Belum ada keputusan strategis Pilpres 2024 sebelum Rakernas Nasdem digelar.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Joko Sadewo
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) menjadi penentu koalisi yang akan dibangun partainya. Foto Surya Paloh saat bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di DPP Partai NasDem, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Kunjungan Ketua Umum Partai Golkar ke DPP Partai NasDem tersebut untuk bersilaturahmi serta membahas isu-isu terkini.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) menjadi penentu koalisi yang akan dibangun partainya. Foto Surya Paloh saat bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di DPP Partai NasDem, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Kunjungan Ketua Umum Partai Golkar ke DPP Partai NasDem tersebut untuk bersilaturahmi serta membahas isu-isu terkini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejumlah partai politik (parpol) sudah mulai bermanuver menjelang Pilpres 2024. Namun, Partai Nasdem hingga kini belum terlihat aktif bermanuver terkait capres/cawapres maupun koalisi partai yang akan mereka gandeng.

Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago mengatakan, Nasdem belum akan terburu-buru membahas capres dan koalisi, hingga pelaksanaan Rakernas Nasdem pada 16-17 Juni 2022.

Karena itu, Suryani mengaku belum ada keputusan strategis dari partai terkait Pilpres 2024 sebelum rakernas digelar. "Tungga saja hasil Rakernasnya mendatang," kata Irma kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).

Irma mengaku, partainya tetap memantau pergerakan koalisi yang sudah dibentuk sejumlah partai. Irma juga tidak menampik segala jalur komunikasi dan konsolidasi ke beberapa parpol tetap dilakukan Nasdem selama menjelang rakernas mendatang. "Konsolidasi kami ke beberapa parpol juga terus berjalan," imbuhnya.

Namun, diakui dia, keputusan strategis tetap diserahkan kepada Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh. Baik dalam menentukan koalisi maupun capres dan cawapres yang akan diusung Nasdem.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement