Kamis 26 May 2022 23:23 WIB

Qodir, Cara Dul Jaelani Salurkan Hasrat Idelisme Bermusiknya

Qodir, Cara Dul Jaelani Salurkan Hasrat Idelisme Bermusiknya

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Band Qodir
Band Qodir

VIVA – Band Qodir digawangi oleh Dul Jaelani, Muhammad Xaviar, Deriel Sudiro, Axel CB. Bagi Dul, band ini merupakan caranya untuk menyalurkan hasrat bermusiknya. Dul Jaelani memang sudah lebih dulu solo karier, namun band Qodir akan mengjadirkan sisi yang berbeda. 

“Bagi saya ini istimewa banget, karena beda banget sama lagu-lagu saya yang lain. Kalau lagu saya yang solo kemarin ya pop kan, karena ada tuntutan industri. Kalau album ini lebih rock, karena suka-suka kami ya, lebih enak gitu,” kata Dul Jaelani saat ditemui baru-baru ini.

Tak hanya single, Qodir langsung menghadirkan album bertajuk Seribu Bulan. Dul Jaelani ingin kehadiran mereka di industri musik lebih berkesan. Baginya, jika hanya merilis single, hampir semua penyanyi bisa melakukannya.

"Semoga Qodir bisa membangkitkan gairah anak muda untuk bermain musik dengan sungguh-sungguh," ucap Dul Jaelani.

"Banyak yang ikut tren dan arus ya. Ya gak tahu ke depannya. Banyak banget yang ikut tren ya masa kita mau ikut tren juga gitu. Tapi sebenarnya ini baru album pertama kita memang ada niat untuk melestarikan musik yang di era sekarang ini udah nggak ada. Tapi saya tau juga di sini masih ada yang suka musik rock," lanjut Dul.

Album Seribu Bulan telah dirilis pada 22 April 2022. Selain menjaga idealisme bermusiknya, Dul dan Qodir menghadirkan tema lagu yang relevan akhir-akhir ini, salah satunya tentang kesehatan mental.

"Kalau Qodir itu banyak angkat tentang isu sosial ya, yang ada di Instagram orang, kita lihat aja ya," kata Dul Jaelani.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement