Jumat 27 May 2022 03:20 WIB

Miliarder Ukraina akan Tuntut Rusia Karena Alami Kerugian Perang

Miliarder Ukraina pemilik pabrik baja yang dibom Rusia akan ajukan ganti rugi perang

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Tentara Rusia berpatroli di bagian yang hancur dari Pabrik Metalurgi Pekerjaan Besi & Baja Illich di Mariupol, di wilayah di bawah pemerintahan Republik Rakyat Donetsk, Ukraina timur, Rabu, 18 Mei 2022. Miliarder Ukraina pemilik pabrik baja yang dibom Rusia akan ajukan ganti rugi perang. Ilustrasi.
Foto: AP/AP
Tentara Rusia berpatroli di bagian yang hancur dari Pabrik Metalurgi Pekerjaan Besi & Baja Illich di Mariupol, di wilayah di bawah pemerintahan Republik Rakyat Donetsk, Ukraina timur, Rabu, 18 Mei 2022. Miliarder Ukraina pemilik pabrik baja yang dibom Rusia akan ajukan ganti rugi perang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Seorang miliarder Ukraina akan menuntut Rusia karena mengalami kerugian akibat perang. Rinat Akhmetov mengalami kerugian antara 17 miliar dolar AS hingga 20 miliar dolar AS akibat pengeboman yang menghancurkan pabrik baja miliknya di Mariupol. 

Pabrik baja Azovstal mengalami kerusakan parah akibat pengeboman dan penembakan oleh Rusia. Pabrik yang luas itu menjadi benteng pertahanan terakhir bagi pasukan Ukraina di Kota Mariupol. Pabrik Baja dan Besi Illich miliki Akhmetov rusak parah dalam serangan Rusia.

Baca Juga

"Kami pasti akan menuntut Rusia dan menuntut kompensasi yang layak untuk semua kerugian dan bisnis yang hilang," ujar Akhmetov.

Akhmetov merupakan pemilik perusahaan Metinvest, yang merupakan pabrik baja terbesar di Ukraina. "Biaya penggantian karena agresi Rusia adalah dari 17 hingga 20 miliar dolar AS. Jumlah akhir akan ditentukan dalam gugatan terhadap Rusia," kata Akhmetov.

Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, Metinvest telah mengumumkan tidak dapat memberikan suplai pasokan sesuai kontrak. Sementara perusahaan Akhmetov lainnya, Grup SCM telah melayani kewajiban utangnya. Sementara produsen listrik milik Akhmetov, DTEK telah merestrukturisasi portofolio utangnya. 

Akhmetov mengatakan,dia tetap berada di Ukraina sejak perang dengan Rusia dimulai. Dia optimistis Ukraina bisa meraih kemenangan. "Kami percaya pada negara kami dan percaya pada kemenangan kami," kata Akhmetov.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement