REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Beringin Karya (Berkarya) menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menyelesaikan masalah Mahkamah Partai di Jakarta, Kamis (27/5/2022) malam. Munaslub digelar untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di internal Partai Berkarya.
"Munaslub yang kita laksanakan dengan tujuan menguatkan tekad bersama terutama di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga masih ada beberapa poin yang masih menganggu kita semuanya," kata Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Pr.
Akibat dari gangguan itu, lebih dari satu tahun terjadi konflik yang berkutat pada masalah internal. "Materi yang ada di Munaslub kali ini adalah merevisi masalah Mahkamah Partai yang selama ini menggangu perjalanan kita. Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan malam ini mendapatkan apa yang kita harapkan," harapnya.
Muchdi berharap dengan selesainya Munaslub ini seluruh kader menyatuhkan tekad untuk menyongsong kejayaan di masa depan. Apalagi, dalam waktu dekat, seluruh partai termasuk Partai Berkarya akan menghadapi pendaftaran partai politik pada Agustus 2022.
"Persiapan kita menghadapi pemilu alhamdulillah kita telah laksanakan secara maksimal," ujarnya.
Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengingatkan perlunya kekompakan seluruh pengurus. Apabila tidak kompak dan pengurusnya keluar dari partai, maka, jangan berharap lolos menjadi peserta pemilu.
"Partai ini akan lolos ke pemilu apabila pengurusnya kompak semua. Di pusat kepengurusan 100 persen, di kabupaten kota 75 persen dan di kecamatan 50 persen," katanya.
Namun, politisi yang akrab disapa Badar ini melihat ada bumbu-bumbu perpecahan baru di internal partai. "Bagaimana kita bisa memperjuangkan rakyat kalau kita tidak bisa memperjuangkan partai kita sendiri di daerah. Banyak yang ingin berbicara tapi ditekan. Kepentingan kita di partai harus sejalan, kalau tidak sejalan ya bubar," katanya.