Jumat 27 May 2022 07:42 WIB

Kekerasan Bersenjata di AS dalam Angka

Sekitar 41 ribu warga Amerika Serikat meninggal ditembak tiap tahunnya.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Partner
.
Foto: network /Fitriyan Zamzami
.

Penembakan masal di sekolah dasara di Uvalde, Texas, Amerika Serikat pada Selasa (24/5/2022) memicu kembali perdebatan soal senjata api di Amerika Serikat. Sebanyak 19 anak-anak dan dua guru terbunuh dalam kejahatan tersebut, menambah panjang daftar korban jiwa kekerasan bersenjata di AS. Berikut gambaran kondisinya dalam angka.

Hak memiliki senjata tercantum dalam Amandemen ke-2 Konstitusi Amerika Serikat. Ia dicantumkan dalam undang-undang agar warga bisa melawan jika pemerintah bertindak sewenang-wenang.

Senjata dijual bebas di toko di Salem, Oregon, AS. (AP Photo/Andrew Selsky)
Senjata dijual bebas di toko di Salem, Oregon, AS. (AP Photo/Andrew Selsky)

Hal itu dijadikan alasan melawan pembatasan kepemilikan senjata api di AS. Meskipun hingga saat ini, belum ada satupun pemerintah AS uang digulingkan dengan pemberontakan bersenjata dan sebaliknya justru warga yang jadi korban kekerasan bersenjata yang menahun.

Jumlah penembakan massal di AS dengan korban lebih dari empat orang mencapai 213 peristiwa sepanjang 145 hari pertama pada 2022. Sepanjang 2021 penembakan massal juga melampaui jumlah hari per tahun sebanyak 692 penembakan massal.

Jumlah anak-anak yang meninggal ditembak di Amerika Serikat sepanjang lima bulan pertama 2022 mencapai 640 orang. Selain itu, penembakan juga melukai 1.594 anak-anak.

Jumlah total korban penembakan massal di Amerika Serikat sejak 1982 mencapai 1.016 orang. Tahun ini, sebanyak 33 orang telah meninggal terbunuh dalam penembakan massal. Penambakan massal dengan jumlah korban terbanyak terjadi di Las Vegas pada 2016 dengan korban 61 orang meninggal.

Jumlah warga AS yang meninggal terkait senjata api pada lima bulan pertama 2022 mencapai 17.199 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar separuhnya merupakan upaya bunuh diri.

Rerata jumlah warga AS yang meninggal akibat kekerasan menggunakan senjata api tiap tahun sekitar 41.000 orang. Jumlah itu setara 111 korban jiwa per hari. Angka itu juga jauh melampui negara-negara berkembang lainnya. Pada 2020 lalu, di tengah pandemi, Amerika mencatatkan rekor kematian akibat senjata api sebanyak 45.222 jiwa.

Ketika pandemi mulai mendera, sebanyak 23 juta senjata api dibeli warga AS sepanjang 2020. Jumlah itu yang terbanyak dalam setahun sepanjang sejarah. Forbes mencatat Perputaran uang bisnis senjata di AS diperkirakan mencapai 28 miliar dolar AS.

Total 240 juta dolar AS telah digelontorkan kelompok pelobi hak senjata api untuk politikus Amerika Serikat sejak 1982. Uang lobi tersebut membuat regulasi pembatasan senjata api sukar disahkan.

Jumlah senjata api dimiliki warga sipil di Amerika Serikat saat ini totalnya 393,3 juta. Perbandingannya, India pada posisi kedua sebanyak 71 juta senjata, sementara di Indonesia 82 ribu pucuk saja.

Jumlah senjata api yang beredar di AS juga lebih banyak dari populasi manusia. Ada sebanyak 120,5 senjata api untuk setiap 100 orang di Amerika.

Sumber: Everytown for Gun Safety/Gun Violence Archive/Statista/Forbes

Advertisement