Jumat 27 May 2022 09:23 WIB

Dua Pejabat AS akan ke Arab Saudi Bahas Isu Pasokan Energi 

Dua pejabat tinggi AS berkunjung ke Arab Saudi pekan ini membahas isu energi

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Fasilitas minyak Aramco di Jubeil, 600 kilometer dari Riyadh, Arab Saudi. Foto diambil 3 Mei 2009. Dua pejabat tinggi AS berkunjung ke Arab Saudi pekan ini membahas isu energi. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Fasilitas minyak Aramco di Jubeil, 600 kilometer dari Riyadh, Arab Saudi. Foto diambil 3 Mei 2009. Dua pejabat tinggi AS berkunjung ke Arab Saudi pekan ini membahas isu energi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengatakan dua pejabat tinggi pemerintah Amerika Serikat (AS) berkunjung ke Arab Saudi pekan ini. Mereka akan membahas pasokan energi dunia, Iran, dan isu kawasan lainnya.

Para pejabat yang mengikuti rapat di Riyadh itu adalah penasihat Presiden Joe Biden dalam isu Timur Tengah Brett McGurk dan Utusan bidang Energi Kementerian Luar Negeri AS Amos Hochstein. "Saya akan mengonfirmasi Brett McGurk dan Amos Hochstein sedang berada di kawasan itu menindaklanjuti pembicaraan mengenai berbagai isu termasuk aktivitas destabilisasi Iran, memastikan pasokan energi dunia stabil, dan isu kawasan lainnya," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre, Kamis (26/5/2022) waktu Amerika.

Baca Juga

Ia mengatakan perjalanan itu dilakukan untuk "meninjau keterlibatan AS dengan Arab Saudi pada keamanan energi". Jean-Pierre menambahkan dua pejabat pemerintah AS itu tidak meminta Arab Saudi meningkatkan ekspor minyaknya.  

"Meminta minyak pada dasarnya salah. Itu cara kami melihatnya dan kesalahpahaman pada kompleksitas isu serta diskusi multi-sisi kami dengan Arab Saudi," katanya.

Jean-Pierre juga mengatakan OPEC+ akan membuat keputusannya sendiri mengenai minyak. "Kami sedang berbicara dengan produsen terkait tentang kondisi pasar termasuk Arab Saudi," tambahnya.

Sumber mengatakan Biden dan timnya mempertimbangkan untuk singgah di Arab Saudi dan Israel setelah kunjungannya ke Jerman dan Spanyol pada akhir Juni mendatang.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement