REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa partai politik (parpol) sudah melakukan manuver dini koalisi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Berbeda dengan Nasdem, yang masih puasa berbicara calon presiden (capres) dan kebijakan strategis menjelang Pilpres 2024, hingga pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut.
Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago mengatakan, partainya belum akan terburu-buru membahas capres dan koalisi hingga pelaksanaan Rakernas pada 16-17 Juni 2022. Karena itu, ia mengaku, belum ada keputusan dari partai terkait Pilpres 2024 sebelum Rakernas 2022 digelar. "Tungga saja hasil rakernasnya pada 16-17 Juni mendatang," kata Irma di Jakarta, belum lama ini.
Terkait dengan adanya koalisi yang telah terbentuk dari beberapa parpol lain, Irma mengakui, partai tetap terus memantau perkembangan politik terbaru. Irma juga tidak menampik segala jalur komunikasi dan konsolidasi ke beberapa parpol tetap dilakukan Nasdem selama jelang Rakernas 2022. "Konsolidasi kami ke beberapa parpol juga terus berjalan," ucap Irman.
Hanya saja, anggota Komisi IX DPR tersebut mengakui, keputusan strategis akan tetap diserahkan kepada Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh dalam menentukan siapa rekan koalisi dan siapa capres dan cawapres yang akan diusung partai.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyampaikan, Rakernas Partai Nasdem yang akan digelar di JCC pada 16-17 Juni 2022, membahas keputusan yang strategis jelang Pilpres 2024. Di antaranya, nama capres yang berpotensi diusung oleh Partai Nasdem termasuk bagaimana kekuatan koalisi yang akan dibangun Nasdem pada Pemilu 2024.
"Semuanya akan diserahkan ke Ketua Umum Pak Surya. Pak Surya yang menentukan siapa nama nama capres yang akan beliau pilih, dan teknis waktu nanti kita serahkan ke Pak Surya. Selain itu sekaligus juga siapa saja kekuatan bangunan koalisi parpol pengusung," ujar Willy.