Jumat 27 May 2022 10:56 WIB

Firli Bahuri Ingin Fokus di KPK, tidak Tertarik Maju di Pilpres 2024

Fokus berantas korupsi, Firli minta jangan diganggu dengan isu pencapresan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen (Purn) Firli Bahuri.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen (Purn) Firli Bahuri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen (Purn) Firli Bahuri mengaku, hanya fokus bekerja memberantas korupsi di Indonesia. Hal tersebut merespon munculnya kembali spanduk dukungan terhadapnya untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya selalu katakan dan sudah berulangkali di berbagai kesempatan saya sampaikan bahwa jangan ganggu saya dengan isu capres-pencapresan. Saya fokus kerja untuk memberantas korupsi," kata Firli di Jakarta, Jumat (27/5).

Firli menegaskan, akan terus menyelesaikan tugasnya sebagai pimpinan lembaga antirasuah hingga 2023 mendatang. Mantan kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri itu juga mengajak masyarakat untuk membantu pemberantasan korupsi sehingga Indonesia bersih dari pidana kejahatan luar biasa tersebut.

"Saya hanya ingin indonesia bebas dari korupsi. Mari bersama KPK untuk berantas korupsi dan kita semua tentu menginginkan Indonesia bersih dan bebas dari korupsi," kata Firli.

Dia menyampaikan, KPK terus melakukan tindakan untuk menghentikan dan memberantas korupsi dengan berbagai strategi pendidikan, pencegahan dan penindakan. Firli menuturkan, saat ini, KPK sedang melakukan pendidikan politik cerdas dan berintegritas utk semua parpol, penyelenggara pemilu dan peserta pemilu termasuk para penjabat kepala daerah.

"Pemberantasan korupsi harus melibatkan seluruh kamar kekuasan dan partai politik serta dilaksanakan secara harmoni," katanya.

Sebelumnya, dukungan bagi Firli untuk maju dalam pemilu 2024 kembali muncul. Salah satu spanduk bertuliskan dukungan bagi Firli Bahuri untuk maju dari masyarakat Banten. Sedangkan spanduk lainnya bertuliskan dukungan bagi capres yang getol memberantas korupsi.

"Jika itu dimaksudkan untuk mendukung KPK memberantas korupsi, kami ucapkankan terima kasih. Tapi untuk dipahami bahwa saya tidak terpengaruh dengan isu capres dan pencapresan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement