Jumat 27 May 2022 15:46 WIB

Sekda DIY Sebut Buya Syafii Sebagai Suri Teladan

Buya Syafii Maarif memberi kontribusi besar bagi pembangunan pendidikan di Yogyakarta

Rep: Silvy Dian/ Red: Christiyaningsih
Tokoh islam dan Guru Bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif memberikan sambutan saat peluncuran buku di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (23/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Tokoh islam dan Guru Bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif memberikan sambutan saat peluncuran buku di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menyebut DIY sangat kehilangan atas meninggalnya Cendekiawan Muslim, Buya Ahmad Syafii Maarif, Jumat (27/5/2022). Menurutnya, almarhum merupakan sosok yang perlu ditiru dan menjadi suri teladan yang baik.

"Sosok yang perlu kita tiru dan suri teladani. Walaupun beliau tidak dari Yogya, tapi saya kira kita orang Yogya merasa sangat kehilangan," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga

Aji menyebut bangsa Indonesia kehilangan seorang tokoh yang dari sisi intelektualnya sudah tidak diragukan. Bahkan, kata Aji, almarhum dengan keluwesannya dalam berkomunikasi juga tidak ada jarak dengan berbagai pihak.

Almarhum juga dinilainya selalu dapat menjadi penengah yang baik, terutama di antara orang-orang yang berbeda pendapat. "Kita sangat kehilangan seorang tokoh yang selama ini bisa membuat adem semua orang," ujar Aji.

Aji menceritakan, ia sempat diberikan nasehat dan masukan dari almarhum sewaktu masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY. Waktu itu almarhum memberikan masukan terkait dengan pendidikan karakter.

"Beliau memberikan banyak masukan dan nasehat bahwa karakter itu jauh lebih penting dari sekedar akademik," jelasnya.

Berbagai masukan yang diberikan almarhum juga berkontribusi besar bagi pihaknya dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan, khususnya terkait dengan kebijakan dalam memajukan pendidikan di DIY. "Menurut beliau, kemampuan kita, kecerdasan kita secara emosional, secara karakter itu lebih sulit untuk didapat dibandingkan kita ingin mendapatkan kecerdasan dari sisi akademik. Makanya waktu itu kemudian saat menyusun pendidikan berbasis budaya, saya makin mantap karena diberikan masukan oleh beliau," tambah Aji.

Seperti diketahui, Buya Syafii meninggal dunia pada Jumat (27/5/2022) ini usai menjalani perawatan di RS PKU Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Almarhum disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta dan akan dimakamkan di Pemakaman Muhammadiyah di Kulon Progo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement